JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah akan mulai memperbaiki jaringan irigasi lahan potensial seluas 165.000 hektar eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Kalimantan Tengah.
Lahan tersebut akan dijadikan lumbung pangan baru atau food estate. Pengembangannya sendiri dilakukan di kawasan aluvial dan bukan lahan gambut.
Menurut Presiden, pengerjaan lumbung pangan sudah mulai dilakukan.
Baca juga: Perbaikan Irigasi, Kunci Pengembangan Food Estate
"Dua minggu ini terutama untuk urusan irigasinya dulu dan tahun ini Insha Allah akan kita mulai kurang lebih 30.000 hektar terlebih dahulu," kata Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (9/7/2020).
Presiden menyampaikan, pengembangan food estate dilakukan guna merespons peringatan organisasi pangan dunia (FAO) yang memprediksi akan adanya krisis pangan.
Baca juga: Tahun Ini, Desain Rehabilitasi Food Estate Ditargetkan Tuntas
"Kita harapkan dengan cadangan strategis pangan kita ini betul-betul bisa kita tau kalau memang dalam negeri kekurangan akan disuplai dari sini, entah itu bisa padi, bisa singkong, jagung, atau bisa cabai," ucap dia.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan, kunci dari program pengembangan food estate adalah penyediaan air untuk irigasi areal sawah, terutama pada lahan potensial seluas 165.000 hektar.
Baca juga: Basuki Pastikan Food Estate Dikembangkan Secara Modern
Sementara lahan seluas 79.000 hektar sisanya masih berupa semak belukar sehingga perlu dilakukan pembersihan atau land clearing tanpa perlu dilakukan cetak sawah kembali.
Basuki menambahkan, untuk peningkatan irigasi dibutuhkan anggaran sekitar Rp 2,9 triliun untuk tahun 2021-2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.