KOMPAS.com - Singapura giat mengembangkan konstruksi dengan metode prefabrikasi.
Setelah Clement Canopy yang merupakan menara prefabrikasi tertinggi di dunia, negera ini kembali membangun gedung prefabrikasi baru.
Gedung ini digadang-gadang akan menjadi struktur prefabrikasi tertinggi di dunia. Proyek residensial bernama Avenue South Residences ini terdiri dari 988 apartemen yang dibentuk dari hampir 3.000 modul yang ditumpuk secara vertikal.
Baca juga: Kota Vertikal, Struktur Prefabrikasi di Atas Laut
Melansir laman Dezeen, pengembangan ini terdiri dari dua buah menara masing-masing setinggi 192 meter atau terdiri dari 56 lantai.
Perusahaan di balik proyek tersebut, ADDP Architects mengtaakan, metode kontruksi itu dikenal dengan nama Prefabricated Prefinished Volumetric Construction (PPVC) diklaim dapat membantu mengurangi polusi suara.
Menurut laman CNN, Avenue South Residences ditargetkan selesai pada kuartal pertama tahun 2023 dan disebut akan melampaui Clement Canopy yang dibangun setinggi 140 meter dan juga dirancang oleh perusahaan yang sama.
Sementara daerah di sekitar bangunan digambarkan akan menjadi ruang komunitas yang inklusif.
Kemudian, terdapat ruang-ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Terlebih dengan adanya pandemi Covid-19, masyarakat membutuhkan lebih banyak ruang-ruang terbuka.
Selain itu, pengembangan bangunan dengan teknik ini mampu mengurangi pekerjaan konstruksi di lokasi. Dengan demikian, gangguan saat konstruksi dapat diminimalisasi.
Hal ini memberi manfaat lebih bagi warga yang tinggal di sekitar lokasi konstruksi, apalagi lokasi pembangunan gedung terletak di distrik perumahan Bukit Merah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.