Manfaat lainnya adalah, teknik ini memberikan kemudahan pada proses pembangunan terutama saat pandemi.
Para pekerja dapat lebih dikontrol terutama mengenai jarak aman dan perencanaan logistik pabrik dibanding dengan menempatkan seluruh pekerja pada lokasi konstruksi.
"Metode konstruksi ini sangat membantu meredam kebisingan. Dan juga bisa mengurangi pemborosan karena pengerjaan dii pabrik jauh lebih terkontrol," ujar salah satu rekanan perusahaan, Markus Cheng Thuan Hann.
Teknik ini menggunakan kotak-kotak modular sedang dibuat di Senai, Malaysia. Modul tersebut terdiri dari serangkaian kotak yang dicetak pada beton.
Unit-unit itu kemudian diangkut ke sebuah fasilitas di Singapura untuk dipasang dan dilengkapi dengan berbagai material lain sebelum dibawa ke lokasi konstruksi.
Material-material modular tersebut lantas diangkat dengan menggunakan crane dan disusun untuk membentuk kerangka yang kuat. Sementara sentuhan terakhir, seperti pintu, nantinya akan ditambahkan setelahnya.
"Ini seperti konsep pabrikan mobil, tetapi untuk industri konstruksi," kata Markus Cheng.
Metode pembangunan dengan cara ini terbukti lebih efektif dan sangat populer di Singapura. Terbukti, otoritas bangunan gedung dan konstruksi negara itu aktif mendorong para pengembang untuk menggunakan metode PPVC.
Alasannya antara lain, teknik ini dapat menghemat biaya hingga 8 persen dan meningkatkan produktivitas hingga 40 persen dibanding dengan metode konstruksi tradisional.
Baca juga: Rumah Prefabrikasi Lebih Murah dan Ramah Lingkungan
Sejak tahun 2014, badan itu bahkan telah membuat prefabrikasi sebagai persyaratan untuk pengembangan di situs-situs tertentu.
Industri prefabrikasi pada awalnya berkembang di Eropa dan Amerika selama periode pasca perang.
Para perencana kota pada waktu itu menggunakannya untuk mengatasi kekurangan perumahan dengan cara cepat dan terjangkau. Namun saat ini, pasar konstruksi prefabrikasi lebih didominasi oleh negara-negara di Asia Pasifik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.