Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Rancang Gedung Prefabrikasi Tertinggi di Dunia

Kompas.com - 01/09/2020, 17:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber CNN,Deezen

KOMPAS.com - Singapura giat mengembangkan konstruksi dengan metode prefabrikasi.
Setelah Clement Canopy yang merupakan menara prefabrikasi tertinggi di dunia, negera ini kembali membangun gedung prefabrikasi baru.

Gedung ini digadang-gadang akan menjadi struktur prefabrikasi tertinggi di dunia. Proyek residensial bernama Avenue South Residences ini terdiri dari 988 apartemen yang dibentuk dari hampir 3.000 modul yang ditumpuk secara vertikal.

Baca juga: Kota Vertikal, Struktur Prefabrikasi di Atas Laut

Melansir laman Dezeen, pengembangan ini terdiri dari dua buah menara masing-masing setinggi 192 meter atau terdiri dari 56 lantai.

Perusahaan di balik proyek tersebut, ADDP Architects mengtaakan, metode kontruksi itu dikenal dengan nama Prefabricated Prefinished Volumetric Construction (PPVC) diklaim dapat membantu mengurangi polusi suara.

Menurut laman CNN, Avenue South Residences ditargetkan selesai pada kuartal pertama tahun 2023 dan disebut akan melampaui Clement Canopy yang dibangun setinggi 140 meter dan juga dirancang oleh perusahaan yang sama.

Avenue South Residences ADDP Architects Avenue South Residences
Nantinya, fasad menara meliputi balkon, tirai, kanopi, dan sejumlah teras hijau dengan berbagai macam tanaman pada lantai 19 dan 36.

Sementara daerah di sekitar bangunan digambarkan akan menjadi ruang komunitas yang inklusif.

Kemudian, terdapat ruang-ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Terlebih dengan adanya pandemi Covid-19, masyarakat membutuhkan lebih banyak ruang-ruang terbuka.

Selain itu, pengembangan bangunan dengan teknik ini mampu mengurangi pekerjaan konstruksi di lokasi. Dengan demikian, gangguan saat konstruksi dapat diminimalisasi.

Hal ini memberi manfaat lebih bagi warga yang tinggal di sekitar lokasi konstruksi, apalagi lokasi pembangunan gedung terletak di distrik perumahan Bukit Merah.

Baca juga: Inilah Prototipe Rumah Prefabrikasi Hemat Energi

Manfaat lainnya adalah, teknik ini memberikan kemudahan pada proses pembangunan terutama saat pandemi.

Para pekerja dapat lebih dikontrol terutama mengenai jarak aman dan perencanaan logistik pabrik dibanding dengan menempatkan seluruh pekerja pada lokasi konstruksi.

"Metode konstruksi ini sangat membantu meredam kebisingan. Dan juga bisa mengurangi pemborosan karena pengerjaan dii pabrik jauh lebih terkontrol," ujar salah satu rekanan perusahaan, Markus Cheng Thuan Hann.

Teknik ini menggunakan kotak-kotak modular sedang dibuat di Senai, Malaysia. Modul tersebut terdiri dari serangkaian kotak yang dicetak pada beton.

Avenue South Residences ADDP Architects Avenue South Residences
Unit-unit itu kemudian diangkut ke sebuah fasilitas di Singapura untuk dipasang dan dilengkapi dengan berbagai material lain sebelum dibawa ke lokasi konstruksi.

Material-material modular tersebut lantas diangkat dengan menggunakan crane dan disusun untuk membentuk kerangka yang kuat. Sementara sentuhan terakhir, seperti pintu, nantinya akan ditambahkan setelahnya.

"Ini seperti konsep pabrikan mobil, tetapi untuk industri konstruksi," kata Markus Cheng.

Metode pembangunan dengan cara ini terbukti lebih efektif dan sangat populer di Singapura. Terbukti, otoritas bangunan gedung dan konstruksi negara itu aktif mendorong para pengembang untuk menggunakan metode PPVC.

Alasannya antara lain, teknik ini dapat menghemat biaya hingga 8 persen dan meningkatkan produktivitas hingga 40 persen dibanding dengan metode konstruksi tradisional.

Baca juga: Rumah Prefabrikasi Lebih Murah dan Ramah Lingkungan

Sejak tahun 2014, badan itu bahkan telah membuat prefabrikasi sebagai persyaratan untuk pengembangan di situs-situs tertentu.

Industri prefabrikasi pada awalnya berkembang di Eropa dan Amerika selama periode pasca perang.

Para perencana kota pada waktu itu menggunakannya untuk mengatasi kekurangan perumahan dengan cara cepat dan terjangkau. Namun saat ini, pasar konstruksi prefabrikasi lebih didominasi oleh negara-negara di Asia Pasifik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau