Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga NTT Apresiasi Penanganan Cepat Jalan Nasional Ende-Detusoko

Kompas.com - 29/07/2020, 20:30 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Warga yang bermukim di Desa Detusoko Barat, Kecamatan Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT dalam menangani jalan rusak.

Jalan yang ditangani BPJN NTT yakni ruas Ende-Detusoko-Wologai, khususnya lima segmen terbuka di beberapa titik dengan panjang 900 meter dan lebar 2,5 meter.

Pengerjaan penanganan ruas jalan ini sempat tertunda akibat putus kontrak kerja pada 30 Maret 2020 lalu.

Kepala Desa Detusoko Barat Ferdinandus Watu menyampaikan apresiasinya kepada Kepala BPJN NTT Muktar Napitupulu bersama jajarannya, yang langsung bergerak cepat menanggapi keluhan warga.

Menurut Ferdinandus, keberadaan jalan negara yang melintasi desa mereka, tentu sangat bermanfaat besar dalam mendukung mobilitas dan transportasi warga.

Baca juga: Meski Ada Corona, Sarana Penunjang PLBN di NTT Ditargetkan Tuntas 2020

Selain itu, jalan yang ada juga mendukung sejumlah program desa sebagai penerima manfaat.

"Saya mewakili masyarakat Desa Detusoko Barat, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala BPJN NTT, karena sangat cepat merespon permintaan kami dan hari ini sudah melakukan aktivitas untuk pengerjaan jalan-jalan yang lubang," ujar Ferdinandus, Rabu (29/7/2020).

Ferdinandus berharap, ke depannya dalam lanjutan pelaksanaan pembangunan jalan ini bisa dilakukan komunikasi yang baik dengan masyarakat di desa, sehingga bisa berjalan dengan lancar.

"Kalau ada kendala di lapangan, maka kita harus saling terbuka untuk menyampaikan dan kita bisa gunakan mekanisme kekeluargaan, yang intinya kita bisa menjaga nama baik bersama," tuturnya.

Ditemui secara terpisah, Kepala BPJN NTT Muktar Napitupulu menjelaskan, paket pekerjaan Jalan Ende-Detusoko-Wologai masuk tahun anggaran 2019 yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai kontrak sebesar Rp 15,7 miliar.

Baca juga: 90 Proyek Jalan Nasional di NTT Dilengkapi Bilik Kesehatan

Setelah diberi kesempatan melalui mekanisme Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 243/PMK.05/ 2015, namun pekerjaan tidak selesai, sehingga dilakukan pemutusan kontrak kerja.

Muktar mengakui, pekerjaan sempat tertunda dan tidak bisa langsung diperbaiki karena pandemi Covid-19.

Setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di daerah, Satker PJN 4 NTT memprogramkan kembali lima segmen terbuka dengan lebar 2,5 meter sepanjang 900 meter.

Kemudian, pengerjaan agregat A sampai dengan level aspal eksisting dengan lima tim serempak dilakukan mulai hari Rabu ini.

"Kami rencanakan pekerjaan ini selesai tiga sampai lima hari," ujar Muktar optimistis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau