Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

90 Proyek Jalan Nasional di NTT Dilengkapi Bilik Kesehatan

Kompas.com - 02/05/2020, 20:50 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kendati saat ini Indonesia tengah dilanda wabah Covid-19, namun proyek pembangunan jalan nasional di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berjalan.

Oleh karena itu, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X Kupang memperhatikan kesehatan semua pekerja yang terlibat dalam pembangunan jalan, untuk mencegah penularan SARS-CoV-2 tersebut.

Salah satu upaya pencegahan adalah dengan membangun bilik kesehatan di semua lokasi proyek jalan Nasional.

"Ada sekitar 90 proyek yang ada di NTT dan 90 bilik kesehatan kami siapkan di lokasi proyek itu," kata Kepala BPJN X Kupang Muktar Napitupulu kepada Kompas.com, Sabtu (2/5/2020).

Baca juga: Pegawai Kementerian PUPR Salurkan Sembako Bagi Warga Tak Mampu di NTT

Bilik kesehatan tersebut dilengkapi dengan alat infra red, dan alat pengukur suhu tubuh.

Semua pekerja konstruksi wajib diperiksa suhu tubuhnya. Kemudian, mereka juga diharuskan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja.

Di bilik kesehatan itu, tersedia cairan disinfektan, hand sanitizer, dan vitamin untuk para pekerja proyek.

Tak hanya itu, BPJN X Kupang juga sudah melalukan rapid test terhadap 40 pegawai dan hasilnya negatif.

Pada pekan depan, lanjut Muktar, akan didatangkan 210 alat rapid test yang digunakan untuk memeriksa pegawai BPJN X yang berada di Pulau Timor dan Pulau Flores.

Selanjutnya pada akhir Mei 2020, tes vaksin influenza dan pneumonia serta suntik vitamin C yang merupakan kelanjutan dari seri-seri tes sebelumnya juga akan diberlakukan.

"Kementerian PUPR betul-betul memperhatikan kesehatan pegawainya dan pekeeja konstruksi," kata Muktar.

Dengan perhatian seperti ini, Muktar optimistis proyek pembangunan jalan di wilayah NTT bisa selesai tepat waktu dengan kualitas maksimal, meski kecepatan kerja sedikit menurun.

"Karena kami menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, seperti menjaga jarak fisik, dan lain sebagainya," tuntas Muktar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau