Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

32 Sekolah di Riau Selesai Direhabilitasi

Kompas.com - 27/07/2020, 14:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah telah merampungkan rehabilitasi dan renovasi 32 sekolah di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Meranti, Provinsi Riau.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan, renovasi tersebut dilakukan guna mendukung kegiatan belajar mengajar khususnya dalam kondisi new normal.

Adapun rinciannya adalah sebanyak 14 sekolah dasar (SD) terletak di Kabupaten Indragiri Hilir. Ke-14 sekolah ini direhabilitasi dengan anggaran sebesar Rp 32,99 miliar.

Kemudian di Kabupaten Meranti terbagi menjadi 2 kegiatan di Meranti 1 sebanyak 8 sekolah (SD dan SMP) dengan anggaran sebesar Rp. 33,41 miliar, dan di Meranti 2 sebanyak 10 sekolah (SD) dengan anggaran sebesar Rp. 32,27 miliar.

Baca juga: Peringati Hardiknas, Gedung Sekolah di Aceh hingga Papua Direnovasi

Direktur Prasarana Strategis, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pada tahun ini, Pemerintah tengah melakukan renovasi di 30 sekolah di Provinsi Tiau.

Rinciannya yakni 5 SD dan SMP di Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai dengan anggaran sebesar Rp. 9,99 miliar, 5 SD di Kabupaten Rokan Hilir dengan anggaran Rp. 19,03 miliar, 3 SD di Kabupaten Pelalawan dengan anggaran Rp. 8,02 miliar.

Lalu di Kabupaten Indragiri Hilir terbagi menjadi 2 kegiatan, dengan total 17 sekolah, dengan masing-masing anggaran Rp. 19,16 miliar untuk 6 SD dan anggaran Rp. 29,16 miliar untuk 11 SD dan SMP.

Basuki menambahkan, standar pekerjaan rehabilitasi dan renovasi sekolah harus baik, selain itu juga dilengkapi fasilitas olahraga, penyediaan air bersih dan sanitasi termasuk tempat cuci tangan, penataan lansekap (taman) serta tahan gempa.

Baca juga: Setelah Direnovasi, Sekolah Rusak di Papua Barat Jadi Lebih Bagus dan Lengkap

"Standar bangunan dan kelengkapannya agar bisa diterapkan di sekolah-sekolah lain," kata Basuki seperti dikutip Kompas.com dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin (27/7/2020).

Iwan melanjutkan, rehabilitasi dan renovasi yang dilakukan meliputi pekerjaan ruang kelas, ruang majelis guru, ruang perpustakaan, Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), laboratorium, toilet, lapangan upacara, akses jalan, saluran keliling, pagar dan gerbang.

Menurutnya, terdapat beberapa kriteria untuk sekolah dan madrasah yang akan direhabilitasi Kementerian PUPR.

Baca juga: Kualitas Konstruksi MTs Negeri 3 Pekanbaru Jadi Acuan Sekolah Nasional

Selama dua tahun mendatang, sekolah dan madrasah yang menjadi prioritas untuk ditangani adalah yang berada di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), termasuk dalam kategori yang sesuai dengan Keputusan Menteri Desa Nomor 126 Tahun 2017 tentang Penetapan Desa Prioritas Sasaran Pembangunan Desa, PDT, dan Transmigrasi.

Selanjutnya, sekolah yang mendapatkan prioritas untuk direhabilitasi adalah sekolah negeri, sekolah yang berada di atas tanah milik pemerintah daerah, memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB), tidak ada sumber pendanaan lain, serta hasil verifikasi Kementerian PUPR termasuk kategori rusak berat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau