Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Buruk Corona, Bisnis Hotel di Surabaya Anjlok hingga Level Terendah

Kompas.com - 14/07/2020, 09:10 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi pasar hotel di Surabaya, Jawa Timur, tak beda dengan Jakarta, sangat bergantung pada kegiatan perusahaan dan belanja pemerintahan (government spending).

Tantangan makin berat ketika kasus terinfeksi Covid-19 terus meningkat. Hal ini berdampak pada makin buruknya kondisi perhotelan Surabaya.

Colliers International Indonesia mencatat industri hotel di Surabaya jatuh ke kondisi terendah selama bulan Maret hingga akhir Kuartal II-2020.

Terlihat dari tingkat okupansi yang anjlok hingga ke level terendah dalam sejarah menjadi hanya 12,3 persen pada April lalu.

Baca juga: Sentimen Corona Bikin Tingkat Hunian Hotel Anjlok 30 Persen

Diikuti penyesuaian dalam tarif rata-rata harian sebagai akibat dari penundaan bisnis atau bahkan pembatalan.

Hal ini juga termasuk pembatalan pertemuan dan sejumlah acara pertemuan karena banyak tamu menghindari bepergian baik untuk bisnis maupun liburan dan terlebih lagi, transportasi darat dan udara dibatasi.

Tarif rata-rata harian hotel berklasifikasi bintang lima berada pada angka di bawah Rp 800.000 per malam, bintang lima di bawah Rp 400.000 per malam, dan bintang tiga di bawah Rp 300.000 per malam.

Baca juga: Kabar Viral 47 Hotel Dijual, Ketua Umum PHRI: Tidak Benar

"Akibatnya, sejumlah hotel menghentikan operasinya sementara waktu untuk memangkas pengeluaran," kata Ferry dalam paparan Property Market Outlook Q-2 secara virtual, pekan lalu.

Sementara yang lainnya masih tetap beroperasi dengan pengetatatan biaya di sana-sini, dan hanya membuka beberapa bagian hotel; kolam renang, spa, pusat kebugaran, dan bahkan restoran.

Mereka yang memilih untuk tetap buka juga melakukan penjadwalan ulang waktu shift bagi pekerja dan cara lain untuk menekan biaya.

Kendati demikian, Surabaya masih akan menambah pasokan kamar baru hingga Semester II-2020 dengan total 404 unit dari dua hotel.

Keduanya berklasiikasi bintang lima yakni The Westin Surabaya di Pakuwon Supermall milik PT Pakuwon Jati Tbk, dan Double Tree by Hilton di kawasan Gubeng, Surabay Timur.

Jika sesuai rencana, tambahan kamar baru tersebut akan menggenapi total pasokan menjadi 14.306 kamar.

Baca juga: Surabaya Tambah Tiga Mal Tahun Ini, Persaingan Makin Sengit

Sebaliknya, jika pemilik memilih menunda pembukaan, maka jumlah total kamar hotel di Kota Pahlawan ini akan tetap di angka 13.902 unit.

Sementara proyek baru lainnya yang dijadwalkan beroperasi hingga 2022 adalah Ibis Hotel Shafira Surabaya dengan 180 kamar berklasifikasi bintang tiga.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau