JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi pasar hotel di Surabaya, Jawa Timur, tak beda dengan Jakarta, sangat bergantung pada kegiatan perusahaan dan belanja pemerintahan (government spending).
Tantangan makin berat ketika kasus terinfeksi Covid-19 terus meningkat. Hal ini berdampak pada makin buruknya kondisi perhotelan Surabaya.
Colliers International Indonesia mencatat industri hotel di Surabaya jatuh ke kondisi terendah selama bulan Maret hingga akhir Kuartal II-2020.
Terlihat dari tingkat okupansi yang anjlok hingga ke level terendah dalam sejarah menjadi hanya 12,3 persen pada April lalu.
Baca juga: Sentimen Corona Bikin Tingkat Hunian Hotel Anjlok 30 Persen
Diikuti penyesuaian dalam tarif rata-rata harian sebagai akibat dari penundaan bisnis atau bahkan pembatalan.
Hal ini juga termasuk pembatalan pertemuan dan sejumlah acara pertemuan karena banyak tamu menghindari bepergian baik untuk bisnis maupun liburan dan terlebih lagi, transportasi darat dan udara dibatasi.
Tarif rata-rata harian hotel berklasifikasi bintang lima berada pada angka di bawah Rp 800.000 per malam, bintang lima di bawah Rp 400.000 per malam, dan bintang tiga di bawah Rp 300.000 per malam.
Baca juga: Kabar Viral 47 Hotel Dijual, Ketua Umum PHRI: Tidak Benar
"Akibatnya, sejumlah hotel menghentikan operasinya sementara waktu untuk memangkas pengeluaran," kata Ferry dalam paparan Property Market Outlook Q-2 secara virtual, pekan lalu.
Sementara yang lainnya masih tetap beroperasi dengan pengetatatan biaya di sana-sini, dan hanya membuka beberapa bagian hotel; kolam renang, spa, pusat kebugaran, dan bahkan restoran.
Mereka yang memilih untuk tetap buka juga melakukan penjadwalan ulang waktu shift bagi pekerja dan cara lain untuk menekan biaya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.