Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Ngetren, Jalur Sepeda Harus Masuk "Masterplan" Kawasan Hunian

Kompas.com - 13/07/2020, 16:31 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat pandemi, masyarakat mulai menerapkan gaya hidup sehat seperti bersepeda dan jogging.

Bersepeda bisa dijadikan pilihan, lantaran dapat menghindarkan pengemudinya dari kerumunan dalam ruang tertutup.

Tak hanya menyehatkan badan, berolahraga terutama bersepeda memiliki beragam manfaat lainnya.

Sebuah studi menyebutkan, mengendarai sepeda, baik di dalam atau luar ruangan, menempati urutan kedua setelah olahraga berkelompok sebagai kegiatan paling bermanfaat bagi kesehatan mental.

Baca juga: Merancang Jalur Sepeda Bermanfaat

Untuk itulah, CEO PTI Architects Doddy Tjahjadi menyadari pentingnya ketersediaan sarana olahraga di sebuah kawasan permukiman.

Doddy mengatakan, hal ini terjadi lantaran selama pandemi, olahraga yang dilakukan bersama-sama dalam satu tempat seperti berenang hingga futsal berpotensi menularkan virus.

Mudah dimafhumi jika kemudian olahraga seperti bersepeda atau jogging lebih banyak diminati.

Tren masyarakat yang mulai memanfaatkan sepeda, menurut Doddy akan mendorong pengembang untuk menyediakan jalur khusus sepeda maupun jalur untuk jogging.

Baca juga: Membangun Jalur Sepeda Berkeselamatan

Memang saat ini beberapa pengembang sudah mulai memperhatikan pentingnya menyediakan jalur khusus sepeda. Tetapi pada masa depan, hal ini akan menjadi perhatian utama bagi para developer.

"Dengan demand sepeda melonjak, jalur sepeda akan jadi pertimbangan sangat krusial dalam desain masterplan yang akan datang," kata Doddy saat diskusi daring bertema A New Concept For A New Normal, Sabtu (11/7/2020).

Jalur sepeda di Bangkok, tepatnya di kawasan Kamphaeng Phet 3, Thailand. Foto diambil Jumat (1/11/2019)KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI Jalur sepeda di Bangkok, tepatnya di kawasan Kamphaeng Phet 3, Thailand. Foto diambil Jumat (1/11/2019)
Pembangunan jalur sepeda juga dapat lebih menarik minat masyarakat secara luas untuk memanfaatkan alat transportasi ini.

Hal ini karena jalur sepeda yang ada sekarang masih terkonsentrasi atau dibuat di jalan-jalan protokol.

Menurut Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, jalur tersebut tidak terlalu menarik perhatian warga dan hanya dimanfaatkan oleh pebalap atau mereka yang hobi bersepeda.

Baca juga: Menata Transportasi Saat New Norrmal, Butuh Sinergi Semua Pihak

Dengan demikian, pembangunan jalur sepeda seharusnya bisa dilaksanakan dalam lingkungan atau kompleks permukiman.

Dengan adanya jalur-jalur tersebut, diharapkan masyarakat mulai tertarik untuk mengubah kebiasaan menjadi bersepeda.

"Itu tetap ada untuk jarak jauhnya, silakan. Tetapi di dalam permukiman atau zona-zona tertentu harus dibuatkan tidak hanya jalur jarak jauh," kata dia.

Baca juga: New Normal Buka Peluang Bisnis Transportasi Jarak Pendek

Menurut Djoko, sebenarnya jalur sepeda di lingkungan permukiman bisa digunakan pula sebagai sarana transportasi jarak pendek dari rumah menuju ke halte, stasiun, atau pasar.

"Asalkan di tempat tersebut disediakan lahan parkir khusus sepeda," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau