JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Keuangan PT Hutama Karya (Persero) Hilda Savitri mengaku, kendala utama dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) adalah tak layak secara finansial.
Menurut Hilda, hal tersebut terjadi karena trafik jalan tol di JTTS ini berada jauh di bawah minimum secara komersial.
"Umumnya, volume trafik jalan tol secara komersial berada di kisaran 25.000 pengguna per hari. Sedangkan, di JTTS hanya 15.000 kendaraan dan bahkan di bawah 10.000 kendaraan per hari," ungkap Hilda dalam diskusi virtual, Sabtu (11/7/2020).
Namun sejauh ini, dia bilang, kendala tersebut dapat diatasi dengan koordinasi yang baik oleh berbagai pihak.
Baca juga: Hutama Karya Minta Pemerintah Segera Bayar Utang Rp 1,88 Triliun Pengadaan Tanah
Terkait kelayakan JTTS, Pengamat Pembiayaan Infrastruktur IAP Bernardus Djonoputro mengatakan, harus dilihat dari bagaimana perhitungan gabungan finansial, dan dampak ekonominya.
"Selain itu, pemerintah juga harus melihat porsi anggaran pemerintah. Karena misi dari pembangunan JTTS adalah menciptakan kutub pertumbuhan baru," jelas Bernie kepada Kompas.com, Senin (13/7/2020).
JTTS ini merupakan strategi untuk menghubungkan kutub-kutub pertumbuhan, dan menciptakan kutub baru.
Dari 24 ruas sepanjang 2.765 kilometer, saat ini JTTS baru beroperasi 467,6 kilometer ditambah 311 kilometer yang akan operasional tahun ini, dan semuanya masih pada ruas-ruas ke dan dari sekitar kota metropolitan dan kota besar.
Menurut Bernie, pertumbuhan pengguna akan meningkat seiring tersambungnya Aceh hingga ke Lampung.
Baca juga: Hutama Karya Siap Bangun Kawasan Industri Sekitar Tol Trans-Sumatera
Pada saat itu pergerakan orang dan komoditas perkebunan dan pertambangan serta migas, kelapa sawit, kopi, kakao, karet, kayu, besi, aluminium, batubara, urea, dan timah, akan mempercepat pembangunan Sumatera.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.