Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adaptasi Kebiasaan Baru, Keamanan Klaster Perumahan Jadi Isu Utama

Kompas.com - 12/07/2020, 08:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih melanda berbagai negara di dunia. Banyak prediksi bermunculan mengenai dunia pasca-wabah.

Para ahli memperkirakan ada banyak perubahan yang terjadi. Termasuk gaya hidup yang secara tidak langsung mengubah desain perumahan, apartemen, perkantoran, hingga mal dan pertokoan.

Selama pandemi, masyarakat mulai memanfaatkan jasa ojek daring untuk membeli berbagai perlengkapan hingga mengirimkan barang.

Baca juga: Pandemi Mengubah Keinginan Konsumen tentang Rumah

"Yang paling tren adalah food delivery," ujar CEO PTI Architects Doddy Tjahjadi saat diskusi daring bertema A New Concept For A New Normal, Sabtu (11/7/2020).

Kebiasaan baru ini semakin masif dilakukan terutama karena masyarakat mengurangi kegiatan di luar ruangan. Selain itu, adanya ketakutan penularan atau infeksi virus di ruang tertutup.

Namun kebiasaan ini menimbulkan beberapa isu baru, terutama terkait dengan privasi dan keamanan yang diikuti dengan isu penyediaan parkir sementara. 

Dalam hal desain perumahan, kebiasaan ini diproyeksi bisa mengubah lanskap kawasan. 

Misalnya dalam satu klaster perumahan yang terdiri dari 300 rumah, apabila setiap rumah berbelanja secara daring, maka setiap harinya akan ada kurir yang masuk ke dalam area perumahan.

Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarat Pusat, Senin (8/6/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengizinkan pengemudi ojek online beroperasi untuk mengangkut penumpang selama PSBB transisi dengan menerapkan protokol kesehatan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarat Pusat, Senin (8/6/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengizinkan pengemudi ojek online beroperasi untuk mengangkut penumpang selama PSBB transisi dengan menerapkan protokol kesehatan.
Tentunya, hal ini dikhawatirkan menimbulkan potensi kejahatan. Apalagi dalam satu klaster perumahan banyak orang yang bebas keluar masuk.

"Bagaimana orang membiarkan orang masuk ke dalam kawasan yang biasanya aman tanpa pagar?" ucap Doddy

Tak hanya di klaster perumahan, kebiasaan baru ini pun juga memengaruhi desain gedung apartemen atau gedung perkantoran.

Baca juga: Angkutan Ojek, Kota Baru dan Kegagalan Pemerintah Merancang Ruang Layak Hidup

Dengan masifnya pembelian secara daring lewat aplikasi, pemilik gedung bisa saja mendesain lobi kedua yang diperuntukkan khusus bagi kurir.

"Bagaimana kita mendesain lobi karena tiap-tiap di gedung perkantoran banyak orang mengirim makanan. Bagaimana kita harus menerima? Apakah akan ada lobi kedua?" kata dia.

Doddy menyebut, kebiasaan baru ini bisa saja mengubah desain restoran. Pemilik restoran kemungkinan harus memikirkan desain ruangan terutama bagi ojek daring selama mereka menunggu pesanan.

Perubahan lainnya adalah adanya parkir sementara di area pertokoan maupun mal.

Baca juga: Setelah Pandemi, Begini Prediksi Permintaan Klien Akan Desain Rumah

Kebiasaan masyarakat perkotaan untuk memesan makanan atau berbelanja secara daring setidaknya membuat ojek online harus memarkirkan kendaraan di pinggir jalan.

Untuk itu, Doddy memprediksi ke depan, akan ada desain area yang diperuntukkan khusus bagi kendaraan ojek daring.

"Karena sekarang desain kantor dan kompleks biasanya ada taxy rank, sekarang harus ada tempat parkir sementara untuk 30-40 ojek online," tuntas Doddy.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Cara Memperpanjang Umur Mesin Cuci Anda

Begini Cara Memperpanjang Umur Mesin Cuci Anda

Tips
Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com