Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Pandemi, Begini Prediksi Permintaan Klien Akan Desain Rumah

Kompas.com - 03/06/2020, 10:34 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagaimana dunia berubah setelah pandemi masih harus dilihat. Tapi satu hal yang pasti, cara dan kebiasaan manusia akan menyesuaikan keadaan, termasuk dalam merancang rumah tinggal.

"Desain akan menjadi lebih pibadi, karena orang menggunakan rumah untuk bekerja, belajar, dan seterusnya," kata desainer Christiane Lemieux.

Menurutnya, desainer harus sadar dan bijaksana tentang bagaimana membuat kehidupan lebih baik di ruang yang mereka miliki.

Pada masa depan, banyak orang memprediksi adanya perubahan baik dalam desain maupun permintaan klien untuk hunian mereka.

Apa saja permintaan klien dalam merancang rumah mereka?

Tata letak

Dilansir dari laman Architectural Digest, fleksibilitas adalah kunci dalam perencanaan ruang.

Desainer asal New York, Daun Curry mengatakan, saat ini ada pergeseran tata letak ruangan yang lebih tradisional.

Baca juga: Gambaran Desain Kantor Masa Depan Saat dan Setelah Pandemi

Memang saat ini rumah dengan denah terbuka menjadi favorit. Namun dengan merebaknya pandemi yang membuat banyak pekerja harus beraktivitas dari rumah, maka diperkirakan pemilik rumah akan menerapkan batas khusus antara ruang kerja dengan ruangan lainnya.

"Hidup dengan denah terbuka dan modern sangat populer karena banyak alasan, tetapi selama periode ini, kami menyadari hal itu bisa menjadi penghalang ketika aktivitas di tempat kerja menyatu dengan ruangan lainnya," ucap Curry.

Ruang didefinisikan dengan jelas

Para pemilik rumah yang menata kembali denah huniannya menggambarkan ruang adalah hal yang paling penting dalam membangun hunian yang efisien.

Ke depan, banyak pihak memprediksi, rumah akan berubah. Tak hanya menjadi tempat tinggal, namun juga tempat belajar dan bekerja.

Untuk itu, setiap ruangan didefinisikan dengan jelas fungsi dan kegunaannya. Rumah yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, keseimbangan, kesehatan, dan kesenangan.

"Konsep ruangan terbuka mungkin tidak berjalan dengan baik jika ada lebih dari satu orang bekerja dari rumah, atau ada anak-anak yang beraktivitas secara bersama," ujar Kepala firma William Duff Architects, Jim Westover.

Menurutnya, konsep ruangan yang terbuka dapat dibenahi dengan penambahan partisi.

Ilustrasi ruang kerja di rumah selama Work From Home.SHUTTERSTOCK Ilustrasi ruang kerja di rumah selama Work From Home.
Mendukung aktivitas bekerja

Rumah ke depannya diperkirakan harus berfungsi penuh untuk mendukung suasana kerja. Ruangan kerja sebaiknya didukung dengan perabot yang mendukung, seperti kursi, meja kerja, hingga pencahayaan yang sesuai.

Ruang disinfeksi

Permintaan klien akan hunian mereka diprediksi tak hanya sekadar mengubay tata letak dan perancangan ruang khusus untuk bekerja dan belajar, melainkan juga ruang khusus untuk membersihkan diri.

Di setiap pintu masuk rumah, diperkirakan ada banyak tempat-tempat untuk menyimpan tisu, disinfektan, sarung tangan sekali pakai, masker, hingga wastafel untuk mencuci tangan.

Selain itu, terdapat area khusus yang digunakan sebagai ruang transisi. Ruangan ini bisa dimanfaatkan untuk meletakkan paket dan membersihkannya sebelum dibawa masuk ke dalam rumah.

Para tamu dan anggota keluarga juga diperkirakan akan menggunakan ruangan khusus ini untuk melakukan disinfeksi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau