Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambaran Desain Kantor Masa Depan Saat dan Setelah Pandemi

Kompas.com - 01/06/2020, 21:54 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi mengubah kebiasaan masyarakat di berbagai sektor. Di tempat kerja, perusahaan mulai melonggarkan aturan yang memungkinkan karyawannya bekerja dari rumah.

Seperti yang dilakukan dua perusahaan teknologi, Twitter dan Facebook. Keduanya sama-sama mengumumkan kesempatan kepada karyawan untuk bekerja dari rumah secara permanen.

Tetapi, tidak semua perusahaan dapat menerapkan langkah ini. Bagi perusahaan yang masih membutuhkan karyawan untuk beraktivitas di kantor, diperlukan perubahan agar mengurangi potensi penularan Covid-19 di tempat kerja.

Penggunaan teknologi

Perusahaan mungkin juga perlu berinvestasi dalam rangkaian teknologi tanpa kontak baru untuk mengurangi penularan.

Melansir laman World Economic Forum, rancangan perusahaan pengelolaan limbah Bee'ah di Sharjah di Uni Emirat Arab mungkin bisa menjadi gambaran perkantoran masa depan.

Gedung rancangan Zaha Hadid Architects ini dirancang dengan jalur tanpa kontak. Dengan demikian, karyawan tidak perlu menyentuh interior gedung langsung dengan tangan mereka.

Desain kantor masa depan lebih didominasi penggunaan teknologi nir-sentuh. Pintu kantor akan terbuka otomatis menggunakan sensor gerak dan pengenalan wajah.

Desain ini juga bisa diterapkan untuk perkantoran pasca-pandemi.

Hal serupa juga bisa diterapkan pada penggunaan lift yang dapat dioperasikan dengan bantuan gawai pintar.

Penerapan teknologi juga bisa dilakukan untuk mengingatkan karyawan akan pembatasan jarak.

Baca juga: Bagaimana Covid-19 Mengubah Desain Interior Masa Depan?

Misalnya teknologi pelacak yang bisa membaca pergerakan karyawan selama berada di dalam runangan.

Teknologi tersebut dapat mengirimkan peringatan ketika aturan pembatasan jarak dilanggar.

Facebook telah melakukan eksperimen dengan membuat meja futuristik, di mana sebuah layar virtual terlihat mengambang di udara.

Dengan perangkat ini, para pekerja tidak perlu menyentuh perangkat tersebut secara langsung.

Teknologi ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan ruang kerja yang memungkinkan karyawan berkolaborasi dalam rapat virtual.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau