COVID-19 terbukti punya dampak yang begitu sistemik, bukan hanya dari sisi kesehatan tapi juga perekonomian.
Ketika miliaran orang di seluruh dunia mengurangi aktivitasnya dan menghabiskan hampir dari seluruh waktunya di rumah, maka roda ekonomi pun melambat.
Kita pun dipaksa untuk memiliki kebiasaan baru; yang dulunya menggunakan handphone hanya untuk berkomunikasi, kini mulai fasih berbelanja online.
Jika sebelumnya menggunakan laptop hanya untuk membuka aplikasi perkantoran, kini khatam menuntun anaknya bersekolah dengan layanan kelas daring dan konferensi video.
Bahkan dalam hal transaksi yang sebelumnya menggunakan uang tunai, kini lazim memanfaatkan dompet elektronik.
Melalui ancaman mematikannya, Covid-19 berhasil membuat mereka gaptek menjadi jauh lebih fasih berdigital, mengurung diri secara sukarela traveler sejati, dan membuat banyak orang yang tak peduli kesehatan untuk cuci tangan lebih sering.
Kengerian yang disebarkan Corona ini juga yang membuat banyak orang memiliki kebiasaan baru.
Mulai dari kebiasaan mengonsumsi buah, ramuan traditional (jamu) dan suplemen kesehatan dengan lebih rutin, berolahraga di rumah, masak makanan sendiri di rumah, hingga kebiasaan berdoa bersama keluarga di rumah.
Bagi banyak orang, ini mungkin pertama kalinya kita membiasakan langsung mandi dan mencuci baju seketika masuk rumah sepulang bepergian dari luar.
Kebiasaan-kebiasaan baru ini yang sering disebut sebagai new normal, atau kebiasaan baru yang awalnya tidak biasa, namun kemudian menjadi kenormalan baru.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.