Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Rincian Program Padat Karya Tunai Rp 10 Triliun

Kompas.com - 08/04/2020, 11:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggelontorkan dana sebesar Rp 10 triliun untuk Program Padat Karya Tunai (PKT) tahun 2020.

Anggaran tersebut disebar untuk 34 provinsi dan tujuh program. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (7/4/2020) mengatakan, program ini bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa atau pelosok.

Program PKT dilaksanakan oleh direktorat jenderal yang berada di bawah naungan Kementerian PUPR.

Baca juga: Kementerian PUPR Kucurkan Rp 1,35 Triliun untuk Padat Karya Tunai

Rinciannya adalah, untuk Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dilaksanakan oleh Ditjen Sumber Daya Air (SDA). Program ini mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 2,25 triliun.

Dana tersebut digunakan untuk mendanai lokasi P3TGAI. Sebanyak 761 lokasi sudah mempersiapakan atau memulai kegiatan sosialisasi.

Pertahankan daya beli, Kementerian PUPR percepat Program Padat Karya 2020
Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Pertahankan daya beli, Kementerian PUPR percepat Program Padat Karya 2020
Sedangkan 73 lokasi sudah melaksanakan kegiatan konstruksi fisik berupa pembangunan saluran irigasi tersier di 15 lokasi di Lampung, 10 lokasi di Bali, dan 48 lokasi di NTT, dengan anggaran per lokasi sebesar Rp 225 juta.

Lalu di bidang jalan dan jembatan, melalui Ditjen Bina Marga, pelaksanaan program mencakup pemeliharaan rutin jalan sepanjang 47.017 kilometer. Anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 0,489 triliun.

Baca juga: Tangani Covid-19, Kementerian PUPR Realokasi Anggaran Rp 24,53 Triliun

Selain itu, ada pula ppemeliharaan rutin jembatan dengan skema swadaya masyarakat sepanjang 496.080 meter dengan anggaran sebesar Rp 110 miliar.

Kemudian Ditjen Cipta Karya melalui program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) mendapatkan alokasi sebesar Rp 540 miliar. Program tersebut dilaksanakan di 900 kecamatan.

Selanjutnya program Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) dengan dana sebesar Rp 63 miliar untuk 106 lokasi.

Ada pula Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) yang bertujuan mencegah stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak balita melalui penyediaan sarana prasarana air bersih dan sanitasi.

Untuk program Pamsimas, dana yang digelontorkan sebesar Rp 1,099 triliun untuk 4.717 lokasi. Sedangkan program Sanimas mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 391 miliar untuk 1.028 lokasi.

Pertahankan daya beli, Kementerian PUPR percepat Program Padat Karya 2020
Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Pertahankan daya beli, Kementerian PUPR percepat Program Padat Karya 2020
Program selanjutnya adalah penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dengan anggaran Rp 382 miliar. Program ini dilaksanakan di 364 kelurahan yang bertujuan meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan.

Sepanjang tahun 2016-2019, program ini telah menyentuh 5.086 kelurahan.

Baca juga: Dua Tahun Kotaku, Cara Pemerintah Hilangkan Kawasan Kumuh Perkotaan

Terakhir adalah PKT peningkatan kualitas rumah swadaya yang dilaksanakan melalui Ditjen Penyediaan Perumahan.

Dana yang dialokasikan bagi program ini sebesar Rp 3 triliun yang digunakan bagi 166.000 unit rumah.

Lalu ada pula dana sebesar Rp 371 miliar yang digunakan untuk pembangunan baru rumah swadaya sebanyak 10.000 unit.

Untuk peningkatan kualitas rumah, masyarakat mendapat bantuan Rp 17,5 juta sementara untuk pembangunan rumah baru sebesar Rp 35 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau