Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Corona Bisa Mengubah Sistem Kerja Perusahaan

Kompas.com - 06/03/2020, 20:59 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Head of Research and Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus memuturkan, merebaknya virus Corona di sejumlah negara dapat memunculkan tren baru baru bagi karyawannya, yakni bekerja dari rumah.

Seperti diketahui, virus Corona menyebabkan banyak orang di negara-negara tertentu takut untuk keluar rumah.

Di tempat-tempat tersebut, banyak perusahaan memberikan fleksibilitas dengan menerapkan sistem kerja dari rumah.

"Mungkin ke depan secara global, mungkin tren untuk bekerja secara jarak jauh dari rumah atau dari luar kantor mungkin akan semakin meningkat kebutuhannya," ucap Anton kepada Kompas.com, Jumat (6/3/2020).

Baca juga: Tak Seperti Singapura, Properti Indonesia Belum Terdampak Sentimen Corona

Kendati terjadi di beberapa negara khususnya Asia Pasifik, tren ini belum merambah ke Indonesia. Menurut Anton, kasus penyebaran Corona di negara ini tidak banyak.

"Tapi kita belum sampai-lah. Karena kalau kita lihat pengalaman di luar negeri, ada satu kasus di satu perushaan, bisa dikarantina bisa ditutup," ucap dia.

Salah satu ruang di co-working space JustCo di Sequis Tower, Jakarta.KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA Salah satu ruang di co-working space JustCo di Sequis Tower, Jakarta.
Dia melanjutkan, ketika satu orang karyawan sebuah kantor di luar negeri terjangkit Corona, perusahaan yang berkantor di gedung tersebut langsung menutup kantor dan memrintahkan karyawannya untuk bekerja dari rumah guna menghindari penyebaran ke orang lain.

"Itu ada kantor yang satu karyawannya kena, satu kantor ditutup. Orang enggak bisa kerja di gedung itu. Menghindari penyebaran," tutur Anton.

Salah satunya adalah produsen sepatu dan pakaian olahraga Nike yang menutup markas besarnya di Hilversum.

Setelah itu, Facebook juga turut menutup dua kantornya di kawasan Seattle, Amerika Serikat, yakni Stadium West dan Stadium East.

Penutupan tersebut terjadi karena salah seorang karyawan yang dinyatakan positif terkena virus Corona. Dia diketahui menduduki jabatan sebagai kontraktor.

Facebook menutup kantornya hingga Senin (9/3/2020). Meski demikian, Facebook mengizinkan karyawannya untuk bekerja di rumah hingga akhir Maret mendatang.

Riset Savills menerangkan, fenomena ini mendorong munculnya fenomena co-working atau co-living. Khusus untuk sektor perkantoran, hal ini dapat menekan biaya sewa ruang kantor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau