Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wisma Nusantara, Pencakar Langit Pertama di Asia Tenggara

Kompas.com - 07/07/2019, 16:42 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wisma Nusantara merupakan gedung pencakar langit 30 lantai pertama di Indonesia sekaligus di Asia Tenggara.

Gedung yang dirancang oleh Kinoshita, Kajima, dan Taisei ini pembangunannya diawasi oleh tokoh konstruksi kenamaan Indonesia, Wiratman Wangsadinata.

Wisma Nusantara juga ditahbiskan sebagai bangunan perkantoran pertama di bilangan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Dalam perencanaan pembangunannya, gedung Wisma Nusantara menerapkan teknologi tahan gempa.

Pencanangan gedung ini dimulai pada 1963, sementara pembangunan fisik dimulai pada 1964.

Namun progres konstruksi fisik sempat ditunda pada 1965 karena adanya masalah politik.

Baca juga: Sarinah, Mal dan Pencakar Langit Pertama Indonesia

Harian Kompas, 25 Agustus 1966 menyebutkan Ketua Tim Pembangunan, Prof. Ir. Rooseno, proyek pembangunan Wisma Nusantara di Jalan Thamrin ini merupakan salah satu tempat untuk menuai keuntungan atau pada saat itu populer disebut dollar earning.

Mengalami kemacetan

Proses konstruksi bangunan sempat terhenti pada tahun 1965. Kala itu, Harian Kompas, 13 februari 1971 menyebutkan, pembiayaan menjadi salah satu masalah utamanya.

Namun hal ini tidak berlangsung lama. Arsip Harian Kompas, 13 Juli 1967 menyebutkan, konstruksi dilanjutkan kembali pada tahun 1967.

Pembangunan kembali dilakukan oleh PT Wisma Nusantara Internasional yang merupakan usaha patungan antara Pemerintah Indonesia dengan Mitsui & Co. Ltd dari Jepang. Proses konstruksi membutuhkan biaya mencapai 19,8 juta dollar AS.

Baca Juga: Cerita 3 Pencakar Langit Pertama di Indonesia

Menurut Harian Kompas, 27 Juli 1971, untuk menyelesaikan proyek yang terbengkalai ini, PT Wisma Nusantara Internasional mendapat pnjaman dar pemerintah sebesar nilai dari proyek lama berikut tanah dan bangunan seluas 21.850 meter persegi.

Sedangkan selebihnya berasal dari Mitsui dalam bentuk material cost serta constructional cost.

Konstruksi bangunan membutuhkan 24 buah kapal untuk mengangkut 6.000 ton material yang mayoritas didatangkan dari Jepang.

Wisma Nusantarawww.wismanusantara.com Wisma Nusantara
Kelanjutan pembangunan

Harian Kompas, 23 April 1970 menuliskan, proyek ini merupakan gedung tertinggi di Indonesia serta di Asia Tenggara.

Menurut arsip Harian Kompas, 12 Februari 1971, Wisma Nusantara merupakan pencakar langit pertama yang dimiliki Indonesia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau