Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler: Penanganan Kali Sentiong hingga Tren Warna Coklat di Kamar

Kompas.com - 30/07/2018, 10:28 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Pasalnya, apa yang terjadi di Kali Sentiong berkorelasi dengan 13 aliran sungai lain yang melintas di wilayah DKI. Karena itu, penanganannya harus dilakukan terus menerus dengan bekerja sama dengan pemda di sekitar DKI.

Baca juga: Penanganan Kali Sentiong Tak Cukup Hanya 2 Minggu

3. Berbanding terbalik dengan Jakarta, kota-kota ini justru turun populasinya

Bila sejumlah kota besar di Indonesia saat ini tengah dilanda badai urbanisasi, hal demikian justru tidak ditemukan di beberapa kota besar di belahan dunia lain.

Bahkan, sejumlah kota tersebut menunjukkan adanya penurunan jumlah penduduk. Hal demikian terlihat seperti di Yichun (China), Nagasaki (Jepang), Busan (Korsel) dan Detroit (AS).

Dalam kurun waktu 2012-2016, Yichun kehilangan 12 persen penduduknya. Sementara di Busan, penduduk kota ini berkurang dari 3,5 juta jiwa pada 2005 menjadi hanya 3,1 juta jiwa pada 2018.

Ada tiga faktor penyebab hal ini terjadi yaitu tingkat kelahiran rendah, beberapa jenis pekerjaan seperti tambang dan manufaktur yang mulai lenyap, serti hilangnya sumber daya dan perubahan teknologi.

Baca juga: Berbanding Terbalik dengan Jakarta, Kota-kota Ini Menurun Populasinya

Liebian International Building di kota Guiyang, China, yang memiliki air terjun di bagian depannya.AFP/Channelnewsasia.com Liebian International Building di kota Guiyang, China, yang memiliki air terjun di bagian depannya.

4. Ada air terjung di gedung, netizen China justru mencemooh

Tak kalah dengan Uni Emirat Arab dengan Dubai sebagai motor pencipta hal-hal kontroversial dan sensasional, China melakukan yang serupa.

Adalah provinsi Guizhou di barat daya negeri Tirai Bambu ini, yang membangun air terjun buatan terbesar di dunia. Air terjun dengan ketinggian 108 meter ini mengalir ke gedung pencakar langit di tengah kota Guiyang.

Guizhou merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan tercepat di China. Gedung bernama Liebian International Plaza ini salah satu pencakar langit yang memiliki tinggi 121 meter.

Di dalamnya terdapat kompleks hotel, pusat perbelanjaan, dan juga perkantoran. Namun pertunjukan air terjun buatan ini tidak dapat dinikmati setiap saat.

Ini karena atraksi air terjun hanya diperlihatkan pada saat-saat tertentu saja.

Namun atraksi tersebut juga menuai banyak sorotan. Hal itu tidak terlepas dari biaya yang harus dikeluarkan untuk memompa air ke atas yang mencapi ketinggian 121 meter itu, sebesar 120 dollar AS atau sekitar Rp 1,7 juta per jam.

Sejumlah warganet menilai tindakan tersebut sebagai sebuah pemborosan.

"Jika mereka bisa menyalakannya hanya sekali dalam beberapa bulan, perusahaan akan menghemat untuk membersihkan jendela," tulis salah satu warganet di Weibo, jejaring sosial semacam Twitter China.

Berita terkait:

Baca juga: Sensasional, China Punya Air Terjun Buatan Terbesar di Dunia

Baca juga: Dilengkapi Air Terjun, Gedung di China Ini Malah Dicemooh Warganet

W Residence karya ERRE LUCE Lighting+InteriorArsitag W Residence karya ERRE LUCE Lighting+Interior

5. 8 ide warna coklat untuk kamar tidur

Bosan dengan desain serta warna cat kamar tidur yang Anda tepati saat ini? Suka dengan coklat? Oleh karena itu, delapan disain warna coklat yang dirangkum Kompas.com berikut dapat menjadi salah satu ide yang dapat Anda terapkan saat merombak kamar tidur.

Warna coklat bagi sebagian kalangan dapat memberikan efek ketenangan. Karena itu sangat cocok bagi Anda yang menginginkan suasana tenang di rumah.

Baca juga: 8 Ide Warna Coklat untuk Kamar Tidur Nyaman

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau