KOMPAS.com - Gedung pencakar langit di China barat daya yang diklaim oleh pemiliknya mempunyai air terjun buatan terbesar di dunia dan menjadi contoh terbaru gedung berarsitektur tidak biasa malah menjadi bahan cemoohan.
Pencakar langit di kota Guiyang yang dibangun dengan air terjun spektakuler setinggi 108 meter di bagian depannya itu menjadi masalah walaupun desain bangunannya terlihat mewah, demikian dilaporkan Channelnewsasia.com, Jumat (27/7/2018).
Baca juga: Sensasional, China Punya Air Terjun Buatan Terbesar di Dunia
Meskipun konstruksi gedung yang bernama Liebian International Building itu belum selesai, tetapi pengerjaan air terjunnya sudah selesai dua tahun lalu.
Ada enam kali perubahan desain, pemiliknya pun mengeluarkan biaya sebesar 120 dollar AS atau sekitar Rp 1,7 juta per jam untuk memompa air ke atas hingga ketinggian 121 meter.
Pembangunan gedung itu dilakukan oleh Ludi Industry Group. Menurut rencana, nantinya ada pusat perbelanjaan, perkantoran, dan hotel mewah di sana.
Air terjun buatan itu berasal dari limpasan air hujan dan air tanah yang dikumpulkan dalam tangki bawah tanah berukuran raksasa.
Namun, para warganet (netizen)di China malah mengejek proyek tersebut dengan mengatakan sebagai pemborosan uang.
"Jika mereka bisa menyalakannya hanya sekali dalam beberapa bulan, perusahaan akan menghemat untuk membersihkan jendela," tulis salah satu warganet di Weibo, jejaring sosial semacam Twitter China.
Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi yang cepat di China belakangan ini disertai dengan gencarnya pembangunan gedung bertingkat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.