Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep "Jakarta Jaya" Tawarkan Sisi Positif Reklamasi Teluk Jakarta

Kompas.com - 07/11/2017, 06:57 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Di sisi lain, desain kota dalam proposal Jakarta Jaya ini mengakomodasi beberapa grid kota di dunia seperti Barcelona, Kopenhagen, Wina, dan New York.

Daliana mengatakan, kota-kota itu punya grid yang berbeda dan juga memiliki keunikannya masing-masing.

Perumahan murah dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.SHAU Architects Perumahan murah dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.
"Kami akan mengombinasikan yang ada di kota-kota itu untuk diterapkan di Jakarta, bukan meniru gedung yang ada tapi lebih ke intelegensia di balik mereka membangun jalan side by side, kendaraan dan pejalan kaki bisa berdampingan, kami ingin membuat Jakarta ini kota yang walkable," tuturnya.

Kemudian bukan hanya grid Manhattan, Jakarta Jaya juga mengadopsi grid kota lainnya seperti Los Angeles dalam hal pembangunan gedung.

Di sana, pembangunan gedung tak melulu high rise. Namun, bervariasi ketinggiannya sehingga memberikan banyak ruang atau spasial di dalam kotanya.

Mereka akan menerapkan regulasi dalam mendirikan gedung-gedung. Jadi gedung paling tinggi hanya boleh ada di tengah kota, kemudian akan semakin pendek mendekati tepi pantai.

"Kami tidak bicara gedung-gedung pencakar langit yg menghalangi pemadangan kota seperti di China dan India, tapi kami akan menerapkan regulasi gedung dengan memberikan ruang kosong di bagian tengahnya agar orang tetap bisa melihat pemandangan kota," jelas Daliana.


Gambaran lingkungan dan pusat belanja dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.SHAU Architects Gambaran lingkungan dan pusat belanja dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.
Di sana, pembangunan gedung tak melulu high rise. Namun, bervariasi ketinggiannya sehingga memberikan banyak ruang atau spasial di dalam kotanya.

SHAU akan menerapkan regulasi dalam mendirikan gedung-gedung. Jadi gedung paling tinggi hanya boleh ada di tengah kota, kemudian akan semakin pendek mendekati tepi pantai.

"Kami tidak bicara gedung-gedung pencakar langit yg menghalangi pemadangan kota seperti di China dan India, tapi kami akan menerapkan regulasi gedung dengan memberikan ruang kosong di bagian tengahnya agar orang tetap bisa melihat pemandangan kota," jelas Daliana.

Pariwisata pantai berdampingan langsung dengan lanskap kota dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.SHAU Architects Pariwisata pantai berdampingan langsung dengan lanskap kota dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.
Untuk diketahui, masterplan kota cerdas bertajuk "Jakarta Jaya: The Green Manhattan" ini berhasil menjadi satu dari 11 pemenang ajang WAFX Prize 2017.

WAFX Prize merupakan penghargaan atas karya arsitektur dunia proyek masa depan berbasis tantangan yang dihadapi sebuah wilayah dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan.

Proposal yang diajukan SHAU, terpilih sebagai pemenang menyingkirkan ratusan proposal lain dari 68 negara.

Preservasi area hijau dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.SHAU Architects Preservasi area hijau dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau