Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2017, 17:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang di dalamnya termasuk proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall (GSW), merupakan proyek pemerintah yang diyakini sebagai solusi untuk mengatasi persoalan banjir di Ibu Kota Jakarta.

Kendati demikian, keberadaan GSW, menurut pakar kelautan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Muslim Muin, merupakan bagian yang tak dapat terpisahkan dengan proyek reklamasi Teluk Jakarta.

"Kalau mau reklamasi kita harus bangun GSW," kata Muslim dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Kamis (2/11/2017).

Baca juga : Ahli Kelautan: Reklamasi Bukan Solusi Banjir Jakarta

Muslim menjelaskan, proyek reklamasi yang sebelumnya sempat dimoratorium, dapat membuat aliran sungai yang bermuara di Teluk Jakarta menjadi tidak lancar.

Akibatnya, pemerintah perlu memasang pompa dengan kemampuan besar untuk menyedot aliran air yang disebabkan oleh banjir.

Berdasarkan data, sebut Muslim, debit air saat banjir terjadi di DKI dapat mencapai 3.000 meter kubik per detik.

"Apakah akal kita kalau ini tersumbat, pasti kita akan bikin pompa. Kalau kita pompa, air masuk tidak akan banjir kalau besar pompanya sama dengan debit banjirnya," kata dia.

Baca juga : Nama IA ITB Disebut, Tim Panel Ahli Reklamasi Jakarta Angkat Bicara

Hingga kini, belum ada perusahaan yang mampu membuat pompa dengan kapasitas sedot debit air mencapai 3.000 meter kubik per detik.

Oleh sebab itu, langkah yang dapat dilakukan yakni dengan membuat 'bak' atau bendungan untuk menampung debit air yang berlebihan tersebut.

"Bak kita turunkan, dia masuk dulu, isi dulu bak si banjir tadi, (baru) kita pompa. Artinya, airnya harus diturunkan," usul Muslim.

"Akibat apa air harus diturunkan, akibat reklamasi. Kalau diturunkan artinya kita bangun GSW," imbuh dia.

Baca juga : Polemik Reklamasi, Potret Rendahnya Standar Tata Ruang Jakarta

Muslim meyakini reklamasi bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan banjir di DKI, khususnya banjir yang disebabkan akibat rob.

Pasalnya, pulau reklamasi diyakini tak akan mampu menahan arus air yang berasal dari laut. Persoalan lain yang justru timbul, kata dia, terhambatnya air yang berasal dari darat untuk masuk ke laut lantaran keberadaan pulau reklamasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Hunian
Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Hunian
Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau