KOMPAS.com - Arsitektur rumah bambu mungkin dianggap remeh bagi sebagian kalangan.
Hal ini masih terjadi karena citra rumah bambu kerap dipandang sebagai “gubuk reyot”. Selain itu, bahan bambu juga lekat dengan rumah sederhana di Indonesia.
Padahal, bahan bambu mudah didapat dan diolah menjadi bahan bangunan. Di dunia arsitektur, banyak arsitek yang piawai memanfaatkan bambu sebagai unsur utama desain.
Satu di antaranya adalah Agung Budi Raharsa, bersama Ibuku Team. Karyanya arsitektur bambunya, diakui dunia dan mendapat berbagai penghargaan.
Riverbend Bamboo House membuktikan bambu bukan lagi sekadar bahan rumah sederhana, tetapi sebuah karya arsitektur unik yang menakjubkan.
Tak ada kata setara yang mampu bersanding dengan karya Agung Budi Raharsa. Hingga akhirnya, sang arsitek sendiri yang menuangkan konsep pemikirannya menjadi untaian kata sarat makna.
Bahwa di tangan sang arsitek, seluruh bagian bambu punya filosofi dan berguna untuk dimanfaatkan manusia.
Bagaimana detail unik arsitektur rumah bambu ini? Mari kita telusuri bersama.
1. Arsitektur Rumah Bambu yang Menakjubkan
Lantai, dinding, langit-langit, tangga, bahkan strukturnya semua terbuat dari bambu. Namun, jika semuanya terbuat dari bambu, mungkinkah ukurannya kecil? Kali ini jawabannya tidak.
Desain rumah bambu memiliki dua massa bangunan dan berlokasi di Ubud, Bali.
Terdapat dua lantai, dengan dua kamar untuk 4-6 orang yang keduanya dilengkapi kamar mandi, ruang keluarga, dan dapur.
Cukup besar, bukan?
"Massa bangunan bagian depan memakai bambu warna hitam, sedangkan bagian belakang memakai bambu warna natural,” jelas Agung.
2. Perpaduan Bambu dengan Bahan Modern
Terutama, ketika ingin melarikan diri dari kepenatan, serta mencari kesegaran dan menikmati keindahan pesona alam.
Jendela kaca yang luas menggunakan panel-panel kusen kecil yang dijajarkan melengkung mengikuti bentuk desain bangunan.
Membingkai keindahan pemandangan Sungai Ayung dan hijaunya hamparan pepohonan.