JAKARTA, KOMPAS.com - Meski di tengah pandemi Covid-19, pasokan kondominium atau apartemen strata title, di Jakarta kian bertambah.
Cushman & Wakefiled Indonesia mencatat sepanjang Kuartal I-2021 pasokan kondominium baru mencapai 6.192 unit.
Jumlah pasokan tersebut otomatis menambah total pasokan unit eksisting menjadi 321.649 unit, melonjak 101 persen dibandingkan Kuartal I-2020.
Director, Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo mengatakan jumlah tambahan unit tersebut berasal dari enam proyek yang knstruksinya selesai pada awal tahun ini.
Baca juga: Tingkat Hunian Menurun, Harga Sewa Apartemen di Jakarta Makin Murah
Arief menjelaskan kenaikan pasokan ini didorong sejumlah stimulus dari pemerintah. Salah satunya berupa relaksasi pajak pertambahan nilai (PPN) untuk unit ready stock yang bernilai hingga Rp 5 miliar.
Kebijakan ini hanya berlaku untuk periode transaksi Maret 2021 hingga Agustus 2021, dengan tujuan untuk mendongkrak penjualan.
Karenanya banyak proyek yang diprediksi akan melakukan serah terima unit pada kuartal I dan III Tahun 2021.
"Pelaksanaan program vaksinasi juga diperkirakan dapat mempercepat progres konstruksi proyek yang sedang berlangsung," ujar Arief dalam laporan yang diterima Kompas.com, Kamis (06/05/2021).
Baca juga: Pasar Apartemen Masih Tersendat, Harga Pun Tertekan
Sementara itu, pada kuarta I-2021 ini juga terdapat dua proyek baru yang telah dirilis oleh pengembang yaitu Savyavasa (Tower 1-3) dan The Veranda (Jimbaran).
Kedua proyek ini termasuk dalam segmen kelas atas dan akan menambah total pasokan masing-masing sebanyak 430 unit dan 172 unit.
Dengan demikian total jumlah pasokan pra-penjualan kondominium menjadi 161.276 unit.
Beberapa proyek mendatang telah mulai diperkenalkan ke pasar melalui proses nomor urut pendaftaran (NUP) untuk mengecek permintaan pasar.
"Pasokan pra-penjualan diperkirakan akan tetap stabil hingga Kuartal II-2021," imbuh Arief.
Dari sisi permintaan, terdapat sebanyak 228 unit kondominium yang telah terserap. Jumlah ini anjlok 94 persen atau sebanyak 3.797 unit yang terjual pada kuartal pertama tahun lalu.
Baca juga: Gandeng Moie, Farpoint Hadirkan Apartemen Rp 30 Miliar
Meski beberapa orang terlihat mulai tertarik untuk membeli unit, namun cukup banyak pula pembatalan transaksi yang terjadi.
Sehingga tingkat penjualan berada di angka 93,4 persen, sedikit meningkat 0,4 persen dibandingkan kuartal pertama 2020.
Adapun tingkat pra-penjualan menurun sebanyak 0.5 persen dari 61.7 persen pada akhir 2020 ke 61.2 persen.
Relaksasi PPN dari pemerintah dan jumlah pasokan yang rendah, tingkat penjualan secara umum diperkirakan akan meningkat hingga akhir tahun.
"Rata-rata tingkat kekosongan unit pada kondominium sedikit menurun ke 50.6 persen, dikarenakan unit eksisting baru masih berada dalam proses serah terima secara bertahap," tutur Arief.
Baca juga: Harga Jual Apartemen di Jakarta Tak Berubah
Sementara rata-rata kenaikan harga unit kondominium pada Kuartal I-2021 tercatat 0.2 persen lebih tinggi dari kuartal sebelumnya atau mencapai Rp 43,3 juta per meter persegi.
Lambannya kenaikan harga mengindikasikan bahwa kondisi pasar belum sepenuhnya bangkit dari dampak pandemi Covid-19.
"Diskon, promo, dan subsidi uang muka dari pengembang masih banyak terlihat untuk mendongkrak transaksi, sementara harga pasar sekunder terlihat sangat kompetitif," ungkap dia.
Rata-rata harga jual unit diprediksi akan naik secara perlahan selama 2021, seiring dengan kecilnya perkembangan permintaan di pasar, terutama pada proyek yang masih dalam masa konstruksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.