JAKARTA, KOMPAS.com - Secara umum, pasar apartemen strata atau kondominium di Jakarta sepanjang Kuartal I-2021 masih menunjukan tren yang sama dengan periode sebelumnya.
Hal ini ditandai stagnasi di tiga matriks utama, pasokan, permintaan, dan harga. Pada matriks pasokan, JLL Indonesia mencatat, hanya 500 unit yang diluncurkan ke pasar awal tahun ini.
Ratusan unit apartemen yang berlokasi di Jakarta Timur itu, menyasar kelas menengah ke bawah dengan harga jual di bawah Rp 1 miliar atau kurang dari Rp 20 juta per meter persegi.
Menurut Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim, pengembang lebih berhati-hati meluncurkan produk baru.
Baca juga: Erick Thohir: Apartemen Mahata Serpong Bakal Jadi Primadona Milenial
Mereka lebih memilih fokus pada penyelesain proyek eksisting yang sudah diluncurkan tahun-tahun sebelumnya.
"Menyusul pembeli end user yang juga lebih cermat dan hati-hati dalam memilih produk," ujar Yunus.
Kendati demikian, Yunus memastikan, pembeli end user relatif lebih stabil.
Hal ini karena keterjangkauan harga, kemudahan cara bayar dan kedekatan dengan transportasi massal masih menjadi pertimbangan utama pembeli end user.
Sementara pada matriks permintaan, hanya 375 unit yang diserap pasar atau rata-rata 63 persen.
Tentu saja kondisi ini berdampak pada harga yang mengalami tekanan. Selama Kuartal I-2021, tak ada kenaikan harga sama sekali.
Baca juga: Harga Jual Apartemen di Jakarta Tak Berubah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.