Ada sudut kemiringan, namun asalkan seimbang dan dapat dimanfaatkan, aman untuk dihuni warga terdampak bencana.
Hunian sementara ini berukuran tiga kali empat meter dengan material kayu, dan baja ringan. Sedangkan untuk atap, menggunakan seng atau terpal.
Selain itu, bangunan ini tahan gempa, karena memanfaatkan jangkar besi dan diikat, sehingga ketika ditiup angin tidak mudah bergeser.
Rumah ini juga bisa dilipat karena dinding berupa lipatan sehingga ketika sudah ada rumah permanen maka bisa dilipat dan disimpan.
"Kami juga menyarankan, kalau bisa pembangunan hunian semetara ini menggunakan tukang lokal termasuk pemilik rumah, karena mereka adalah korban sekaligus perlu uang sehingga kami latih orang lokal untuk membangun rumah ini," jelasnya.
Dia mengatakan, sejak awal membangun konsep hunian sementara, pihaknya sudah registrasi hak paten di Kementerian Hukum dan HAM.
Budi berharap, konsep pembangunan hunian sementara dengan mudah, murah dan cepat dalam konteks kebencanaan ini bisa diadopsi oleh pemerintah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.