KUPANG, KOMPAS.com - Yayasan Wahana Bakti Sejahtera Semarang (YWBS) menawarkan konsep hunian sementara bagi warga terdampak bencana Badai Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua YWBS Budi Laksono mengatakan, hunian sementara itu dibangun dengan waktu sekitar 20 menit dan anggaran Rp 4 juta.
"Ini konsep kita yang pernah diterapkan saat bencana di Aceh, Palu dan Lombok. Semuanya digunakan warga yang saat itu mengungsi akibat rumahnya hancur," kata Budi kepada sejumlah wartawan di Kupang, Senin (27/4/2021) malam.
Menurut Budi, YWBS telah membangun empat rumah tersebut di Kecamatan Takari, Kabupaten Kuoang, untuk warga terdampak Badai Seroja.
Baca juga: 530 Rumah Rusak Terdampak Badai Seroja akan Direlokasi
Rumah sementara yang telah dibangun di Lombok, Palu, dan Aceh biayanya hanya Rp 2 juta karena material bangunannya menggunakan kayu.
Sedangkan rumah sementara yang dibangun di Kupang biayanya sekitar Rp 4 juta karena materialnya banyak menggunakan baja ringan.
Budi yang merupakan dosen Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang dan juga praktisi bencana itu menuturkan, selain dibangun cepat, rumah sementara ini juga bisa dipindahkan ke lokasi berbeda.
Proses pemindahan rumah pun berlangsung sangat cepat karena hanya membutuhkan waktu 11 menit.
"Tentu setiap keluarga ingin mendapatkan hunian sementara secepat mungkin. Karena kalau membangun hunian tetap, akan membutuhkan waktu lama sehingga hunian sementara ini menjadi solusi," kata Budi.
Baca juga: Pemkab dan Pemkot di NTT Diminta Segera Validasi Data Kerusakan Rumah akibat Bencana
Hunian sementara ini dibangun dengan teknologi konstruksi sederhana yang terinspirasi dari desain arsitektur Jawa Barat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.