Seperti dilansir Middleeastarchitect, Kepala Arsitek X-Architects Ahmed Al-Ali mengatakan, desain Masjid Al Dana juga mengusung konsep kesetaraan gender antara pria dan wanita.
"Masjid ini menawarkan ruang doa yang diartikulasikan dengan baik secara spasial yang unik untuk wanita dan merupakan komponen utama dari desain, bukan sebagai lampiran atau ekstensi," kata Ahmed Al-Ali.
Desain kubah miring dari struktur bangunan masjid ini adalah untuk membangkitkan bukit pasir yang bergeser.
Masjid berubah menjadi lentera pada malam hari, ketika cahaya dari interior memancarkan ke arah luar.
Baca juga: Desain Masjid Indonesia Terkini Lebih Out of The Box
Sementara pada siang hari, oculus yang tinggi membawa cahaya siang ke ruang angkasa, yang disorotkan ke lantai interior tergantung pada waktu.
Hal itu seakan membentuk hubungan spiritual antara interior bumi dan langit surgawi.
Hemat Energi
Masjid Al Dana juga dirancang hemat energi. Elemen-elemen seperti oculi, perforasi dinding dan filtrasi cahaya alami memastikan bangunan sejajar dengan langkah-langkah keberlanjutan.
Masjid Al Dana dimaksudkan untuk melayani baik sebagai ruang keagamaan maupun sebagai ruang publik, dengan plaza, terinspirasi oleh sahan tradisional yang berfungsi sebagai penghubung kota.
Menurut arsitek senior Yazeed Obeid, proyek ini merupakan intervensi lanskap yang menghubungkan dua tingkat situs dan memudahkan pergerakan orang, menghubungkan mereka ke kawasan pejalan kaki dan laut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.