Desainnya dianggap mampu membuka pintu bagi persepsi kita tentang masjid dan bahkan desain lainnya pada era baru.
Menurut laman The Guardian, bangunan ini didirikan di atas lahan seluas 3.855 meter persegi, dan mencakup tujuh lantai dengan ketinggian 32 meter.
Di dalamnya terdapat ruang shalat, pusat budaya, tempat tinggal imam dan tempat parkir.
Reza dan Catherine mengatakan desain masjid ini terinspirasi oleh Masjid Quba di Madinah.
"Kesederhanaan adalah fitur utama masjid pertama," kata mereka.
Desain masjid ini juga memenangi penghargaan Middle East Architect Awards’ Cultural Project of the Year pada tahun 2018.
Para juri saat itu memuji pendekatan desain yang tidak konvensional untuk arsitektur Islam.
"Masjid Valiasr adalah upaya untuk membawa struktur damai, sederhana masjid-masjid awal ke era kontemporer. Tipologi kami menghidupkan kembali gagasan Nabi yang terlupakan," imbuh Catherine.
Banguna masjid modern dan kontemprer selanjutnya adalah Masjid Agung King Abdullah Financial District (KAFD) di Riyadh, Arab Saudi.
Mesjid ini terletak di pusat kota yang sarat pencakar langit di area King Abdullah Financial District.
Baca juga: Masjid Wapauwe, Saksi Bisu Penyebaran Islam di Maluku
Masjid ini dirancang dengan desain arsitektur yang unik dan memanjakan mata. Desainnya geometris ini dengan bentuk persis menyesupai potongan ktristal.
Karena desainnya yang unik, masjid ini juga terpilih sebagai bangunan keagamaan terbaik dunia dalam ajang The World Festival Architecture Festival 2017.
Luas lahannya sekitar 10.000 meter persegi dengan luas bangunan 6.000 meter persegi.
Mencakup dua lantai, KAFD dirancang dengan konsep terbuka dan memaksimalkan pencahayaan alami.
Bangunan yang dirancang oleh pemenang Pritzker, Glenn Murcutt yang bekerja sama dengan Hakan Elevli ini memadukan unsur kaca dan beton.
Baca juga: Masjid Eco Pertama di Eropa Turut Dibiayai Muslim Indonesia
Tak hanya itu, masjid ini juga dilengkapi dengan kolam yang membuat bangunan terlihat lebih sejuk. Keunikan masjid ini terletak pada penanda bangunan.
Laman Arhitecture AU menyebutkan, jika biasanya minaret dijadikan penanda sebuah masjid, namun arsitek menempatkan simbol bulan sabit pada salah satu sisi dinding.
Sebagai pengganti kubah, bangunan ini memiliki atap datar dengan ornamen berupa lentera segitiga.
Ornamen tersebut berfungsi sebagai jalan masuknya cahaya yang langsung menuju ke ruang utama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.