Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subang Smartpolitan Resmi Dibangun, Terintegrasi Tol Akses Patimban

Kompas.com - 18/11/2020, 13:19 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melalui anak usahanya PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta) secara resmi memulai pembangunan kota mandiri Subang Smartpolitan, Rabu (18/11/2020).

Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk Johannes Suriadjaja menuturkan, Subang Smartpolitan menempati area seluas 2.700 hektar di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Lokasi kota mandiri ini dinilai cukup strategis karena diapit dan dikelilingi sejumlah infrastruktur yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) baik yang sudah, sedang, dan akan dikerjakan.

Sebut saja Jalan Tol Trans-Jawa ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Akses Patimban, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pelabuhan Patimban, dan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati.

Bahkan, salah satu infrastruktur konektivitas tersebut yakni Jalan Tol Akses Patimban diprakarsai oleh PT Surya Semesta Internusa Tbk bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga dan PT Jasa Sarana, akan terintegrasi dengan kota mandiri ini.

Baca juga: Surya Semesta Ground Breaking Subang City of Industry September 2020

Jalan tol dengan estimasi investasi Rp 6,36 triliun ini menghubungkan ruas Tol Cipali KM 89+125 dengan ruas Pantai Utara sepanjang 37,5 kilometer.

Subang Smartpolitan sendiri merupakan satu dari 13 kota baru di wilayah pengembangan Metropolitan Rebana Cirebon, Patimban dan Majalengka.

Terdapat tujuh daerah yang masuk dalam aglomerasi ini yakni Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.

Tigabelas kota baru Rebana tersebut diproyeksikan sebagai konsentrasi ekonomi dan industri baru yang dapat menciptakan 4,3 juta lapangan pekerjaan.

Dalam membangun Subang Smartpolitan, sambung Johannes, perusahaan menerapkan konsep cerdas dan berkelanjutan serta ramah lingkungan.

Pengembangan ini terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yakni lot industri seluas 1.060 hektar, komersial 206 hektar, residensial 257 hektar, dan ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang publik 200 hektar.

Baca juga: Surya Semesta Bantah Hotel Gran Meliá Jakarta Dijual

Kemudian utilitas dan infrastruktur seluas 212 hektar, fasilitas publik 15 hektar dan pengembangan masa depan 767 hektar.

"Hingga saat ini, kami telah mengakuisisi lahan seluas 1.200 hektar dengan anggaran Rp 1,5 triliun," ujar Johannes.

Sejumlah Rp 700 miliar lagi dialokasikan pada tahun 2021 untuk pengolahan lahan (up grading) menjadi siap bangun.

Dalam waktu 18 bulan hingga 24 bulan ke depan, Subang Smartpolitan siap untuk dikembangkan secara fisik untuk konstruksi struktur yang mendukung kegiatan industri.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau