JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempersiapkan pembangunan Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.
Jalan tol ini menghubungkan ruas Tol Cipali KM 89+125 hingga ruas Pantai Utara sepanjang 37,5 kilometer.
Pemrakarsa Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban adalah konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan kepemilikan 50 persen, PT Surya Semesta Internusa Tbk (25 persen), PT Daya Mulia Turangga (10 persen), serta PT Jasa Sarana (10 persen).
Adapun estimasi nilai investasi untuk membangun jalan bebas hambatan ini sebesar Rp 7,5 triliun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban akan dimulai konstruksinya pada Januari 2022 dan ditargetkan beroperasi pada 2024.
Saat ini, tengah dilakukan pembahasan hasil kajian kelayakan atau feasibility study (FS) yang dilakukan konsorsium.
Menurut Director Industrial & Logistics Services Colliers International Indonesia Rivan Munansa, dimulainya proses lelang Tol Akses Patimban sangat ditunggu oleh banyak pihak.
Sebab, jalan tol tersebut akan menghubungan kawasan Patimban dengan beberapa daerah di sekitarnya yang akan berdampak positif.
Baca juga: Kabar Terbaru Tol Akses Pelabuhan Patimban, Finalisasi Kelayakan Bisnis
Daerah sekitar Patimban misalnya, Cibitung, Cikarang, dan Karawang digadang-gadang akan mengalami lonjakan harga tanah cukup tinggi.
"Dengan demikian, terdapat potensi pengembangan kawasan industri baru di Subang dan sekitarnya yang harga tanahnya relatif lebih rendah," ucap Rivan dalam laporannya kepada Kompas.com, Senin (9/11/2020).
Rivan melanjutkan, Pelabuhan Patimban sendiri diproyeksikan akan memberikan pelayanan yang setara dengan Tanjung Priok.
Bahkan, dengan kemudahan akses dari kawasan Bekasi-Karawang-Subang dapat berpotensi besar untuk menjadi daya tarik psar.
Rivan mengakui, pembangunan di kawasan ini memang baru tahap awal, karena itu pasar industri di sekitarnya masih belum terbentuk.
Meski demikian, saat ini merupakan momentum yang tepat bagi kawasan industri untuk mulai bersiap-siap, terutama yang masih dalam tahap awal pembangunan.
"Sebab, banyak perusahaan telah melakukan studi kelayakan pasar, terutama untuk wilayah di Subang dan sekitarnya," pungkas Rivan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.