PALEMBANG, KOMPAS.com - Pembangunan ruas Tol Palembang-Betung yang berada di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, diperkirakan menelan dana hingga Rp 7 triliun.
Namun, PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku badan usaha jalan tol (BUJT) mengaku mengalami kesulitan pembiayaan karena perbankan belum bisa mencairkan dana yang diperlukan akibat pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, Waskita Karya berharap pemerintah daerah (pemda) bisa membantu mereka untuk mengerjakan ruas tol yang dirancang sepanjang 69,19 kilometer tersebut.
“Kondisi Covid-19 ini membuat kami sesak napas. Kami berharap ada dukungan finansial dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah agar proyek ini dapat diselesaikan," kata Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono saat mengikuti peletakan batu pertama Tol Palembang-Betung, Kamis (15/10/2020).
Baca juga: Begini Perkembangan Koridor Pendukung Jalan Tol Trans-Sumatera
Destiawan menjelaskan, Tol Palembang-Betung merupakan bagian dari proyek Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) dengan total panjang keseluruhan mencapai 111,69 kilometer.
Ruas Tol Kayuagung-Palembang telah beroperasi sejak April 2020 dengan panjang 34 kilometer.
Sementara itu, ruas Tol Palembang-Betung diperkirakan rampung pada Desember 2021 dan dioperasikan awal 2022.
"Untuk ruas Jakabaring-Keramasan sepanjang 8,50 kilometer sekarang masih dalam tahap konstruksi," ujar Destiawan.
Diungkapkan Destiawan, proses pembangunan Tol Palembang-Betung memakan biaya yang cukup tinggi karena 80 persen konstruksi memerlukan perbaikan tanah dengan metode Prefabricated Vertical Drain (PVD) dan Vaccum.
Hal ini karena kontur tanah di sekitar lokasi tol merupakan lahan gambut.
Namun, jika tol itu telah selesai, waktu tempuh antara Kota Palembang-Betung bisa mencapai sekitar 20 sampai 30 menit dari yang sebelumnya dua sampai tiga jam.
"Keberadaan Jalan Tol Palembang-Betung sendiri cukup strategis karena merupakan jalur penghubung antara Palembang dengan Jambi," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menambahkan, ruas Tol Palembang-Betung sangat vital.
Sebab, sering terjadi kemacetan di lintas timur yang menghubungkan antara Jambi-Palembang.
Bahkan, jika satu kendaraan yang lewat mengalami pecah ban akan terjadi kemacetan panjang.
"Setelah Tol Palembang-Betung rampung kita berharap bisa dilanjutkan hingga ke Jambi. Jika itu terealisasi, maka tidak ada jalur lintas timur sumatera yang tidak terlalui tol," ucap Herman.
Adapun terkait masalah pendanaan, Herman berharap ada bantuan dari investor lokal ikut berkontribusi.
Sebab, proyek Tol Kayuagung-Palembang dan Betung merupakan investasi murni dengan total pembiayaan mencapai Rp 17 triliun.
"Jika ada masalah finansial, tentu investor lain juga turut membantu,” tuntas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.