Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntas Juni 2021, Tol Layang Kelapa Gading-Pulogebang Bertarif Rp 2.167 Per Kilometer

Kompas.com - 15/10/2020, 15:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Tol Layang Dalam Kota Jakarta atau sering disebut dengan Enam Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta.

Pengembangan jalan bebas hambatan sepanjang 69,77 kilometer ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018.

Pembangunan Tahap I dengan nilai investasi Rp 20,7 triliun, dirancang sepanjang 31,1 kilometer yang terdiri dari Seksi A Kelapa Gading-Pulogebang 9,3 kilometer, Seksi B (Semanan-Grogol) 9,5 kilometer dan Seksi C (Grogol-Kelapa Gading) 12,4 kilometer.

Baca juga: Komite K2 Ultimatum JTD Perbaiki SOP Tol Layang Dalam Kota

Seksi A, ruas Tol Kelapa Gading-Pulogebang yang dimulai sejak Februari 2017 kini progresnya mencapai 71 persen dengan sisa pekerjaan struktur pilar 90 unit dari total 384 pilar. 

Progres pekerjaan Tol Layang Dalam Kota Jakarta Seksi A Kelapa Gading-Pulogebang Sudan mencapai 71 persen, Kamis (15/10/2020). Jalan bebas hambatan ini ditargetkan rampung Juni 2021.Arif Budi Mulyanto/Kementerian PUPR Progres pekerjaan Tol Layang Dalam Kota Jakarta Seksi A Kelapa Gading-Pulogebang Sudan mencapai 71 persen, Kamis (15/10/2020). Jalan bebas hambatan ini ditargetkan rampung Juni 2021.
Sementara untuk pembebasan lahannya sudah rampung 100 persen.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja memastikan Seksi A tuntas konstruksinya pada Juni 2021.

Endra menuturkan, sedianya pekerjaan dilakukan dalam waktu 30 bulan atau rampung akhir 2019, namun target tak dapat dipenuhi karena ditemukan beberapa kendala pelaksanaan.

Antara lain pembebasan lahan tambahan, relokasi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT-150 kV), dan utilitas-utilitas lainnya, seperti pipa gas, pipa air bersih, saluran Kabel Tegangan Menengah, dan Saluran Distribusi/Jaringan Tegangan Rendah.

Pelaksanaan pekerjaan tol ini lebih kompleks dibanding Tol Layang Jakarta-Cikampek karena harus menyesuaikan dengan kondisi lalu lintas yang padat dan prinsip kehati-hatian.

"Karena jalan tol ini berada di tengah bangunan gedung yang padat dengan waktu kerja yang relatif sempit. Kami harus memastikan keberlanjutan kegiatan usaha tetap dapat berjalan beriringan dengan pembangunan tol," tutur Endra menjawab Kompas.com, Kamis (15/10/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+