JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Tol Layang Dalam Kota Jakarta atau sering disebut dengan Enam Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta.
Pengembangan jalan bebas hambatan sepanjang 69,77 kilometer ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018.
Pembangunan Tahap I dengan nilai investasi Rp 20,7 triliun, dirancang sepanjang 31,1 kilometer yang terdiri dari Seksi A Kelapa Gading-Pulogebang 9,3 kilometer, Seksi B (Semanan-Grogol) 9,5 kilometer dan Seksi C (Grogol-Kelapa Gading) 12,4 kilometer.
Baca juga: Komite K2 Ultimatum JTD Perbaiki SOP Tol Layang Dalam Kota
Seksi A, ruas Tol Kelapa Gading-Pulogebang yang dimulai sejak Februari 2017 kini progresnya mencapai 71 persen dengan sisa pekerjaan struktur pilar 90 unit dari total 384 pilar.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja memastikan Seksi A tuntas konstruksinya pada Juni 2021.
Endra menuturkan, sedianya pekerjaan dilakukan dalam waktu 30 bulan atau rampung akhir 2019, namun target tak dapat dipenuhi karena ditemukan beberapa kendala pelaksanaan.
Antara lain pembebasan lahan tambahan, relokasi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT-150 kV), dan utilitas-utilitas lainnya, seperti pipa gas, pipa air bersih, saluran Kabel Tegangan Menengah, dan Saluran Distribusi/Jaringan Tegangan Rendah.
Pelaksanaan pekerjaan tol ini lebih kompleks dibanding Tol Layang Jakarta-Cikampek karena harus menyesuaikan dengan kondisi lalu lintas yang padat dan prinsip kehati-hatian.
"Karena jalan tol ini berada di tengah bangunan gedung yang padat dengan waktu kerja yang relatif sempit. Kami harus memastikan keberlanjutan kegiatan usaha tetap dapat berjalan beriringan dengan pembangunan tol," tutur Endra menjawab Kompas.com, Kamis (15/10/2020).
Hal ini mengakibatkan nilai investasi mengalami perubahan dari yang ditetapkan sebelumnya.
"Kenaikan investasi ini sekitar 5 persen sampai 10 persen dari total Rp 20,7 triliun. Selain itu harga material bangunan yang ikut naik akibat tingkat inflasi juga memengaruhi penambahan nilai investasi," jelas Djadjat.
Pembangunan jalan tol ini mengadopsi konstruksi jalan layang yang terintegrasi dengan transportasi umum Bus Rapid Transit (BRT).
Dengan demikian diharapkan dapat membantu mengurai kemacetan di dalam kota Jakarta sebesar 45 persen.
Jika kelak beroperasi, Jalan Tol Layang Seksi A Kelapa Gading-Pulogebang akan bertarif Rp 2.167 per kilometer.
Tarif ini sesuai usulan JTD kepada Kementerian PUPR yang tercantum dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.