Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Progres Konstruksi Tol Palembang-Indralaya

Kompas.com - 03/03/2016, 11:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com - Jalan Tol Trans Sumatera ruas Tol Palembang-Indralaya (Palindra) yang dirancang sepanjang 22 kilometer, dengan biaya investasi Rp 3,301 triliun, masih terganjal pembebasan lahan.

Menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) Thomas Setiabudi Aden, tanah yang belum bebas seluas 29 persen karena masih tidak jelas kepemilikannya.

"Itu di luar kendali kami, karena ada kepemilikan ganda, ada juga permasalahan tuntutan warga. Dari 220 hektar sudah terbebaskan 157 hektar,” ujar Thomas, Rabu (2/3/2016).

Thomas menuturkan, biaya konstruksi Tol Palindra senilai Rp 5,6 triliun, di luar pembebasan lahan Rp 135 miliar.

Pembangunannya yang menggunakan teknologi Vacuum Consolidation Methode (VCM) dibagi menjadi tiga seksi. (Baca: Pertama di Indonesia, Tol Palindra Gunakan Teknologi VCM)

Pertama, Palembang–Pamulutan sepanjang 7 kilometer. Saat ini pembebasan lahannya sudah mencapai 100 persen. Sementara pengerjaannya dijadwalkan kelar Desember 2016.

Seksi kedua adalah Pemulutan–KTM Rambutan sepanjang 5,70 kilometer dengan kondisi lahan yang telah bebas seluas 42,93 persen. Konstruksinya dilaksanakan pada Januari 2016 sampai Maret 2017.

Seksi ketiga adalah KTM Rambutan-Indralaya (9,3 kilometer) dengan kondisi lahan 40,86 persen, dan konstruksinya dilaksanakan pada Januari 2016 sampai dengan Juni 2017.

Adapun progres pembangunan jalan tol ruas tersebut sudah mencapai 11,26 persen. Kondisi ini melebih target sebesar 1,2 persen yang ditetapkan per 18 Februari 2016.


Berikut foto progres konstruksi Tol Palindra:

Dokumentasi Pusat Komunikasi Publik Kementerian PUPR Teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM) digunakan dalam pembangunan Jalan tol Trans Sumatera ruas Palembang-Indralaya (Palindra). Teknologi ini untuk mengurangi kadar air maupun kadar udara dalam tanah.

Dokumentasi Pusat Komunikasi Publik Kementerian PUPR Teknologi VCM digunakan untuk mempercepat penurunan tanah dan meningkatkan daya dukung tanah asli. Implementasi teknologi ini diawali dengan pemasangan geotextile membrane yang memungkinkan air disedot melalui PVD.

Dokumentasi Pusat Komunikasi Publik Kementerian PUPR Kelebihan teknologi VCM ini adalah gangguan yang rendah terhadap kegiatan pekerjaan lainnya, bahkan dapat melakukan overlap dengan pekerjaan lain sehingga jadwal konstruksi secara keseluruhan dapat dipersingkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau