Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo Ajak Investor Bangun Industri di Kualatanjung

Kompas.com - 25/09/2020, 07:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT), Sumatera Utara, yang dioperasikan anak perusahaan Pelindo 1 menunjukkan pertumbuhan kinerja positif Tahun 2020 ini.

Kunjungan kapal sampai Agustus 2020 mencapai 169 call atau terdapat empat sampai lima call per minggu. Angka ini tumbuh 30 persen dari kunjungan kapal pada 2019 sebanyak 130 call.

Pertumbuhan positif Pelabuhan Kualatanjung yang didukung kapasitasnya yang besar akan menarik minat para investor membangun industri.

Realisasi bongkar muat peti kemas sampai Agustus 2020 sebanyak 30.309 boks, tumbuh 32,5 persen dari realisasi 2019 sebanyak 22.870 boks.

Jika dikonversi ke dalam satuan TEUs, total realisasi bongkar muat peti kemas sampai Agustus 2020 sebesar 31.956 TEUs.

Naik 34 persen dari pencapaian realisasi bongkar muat peti kemas pada 2019 sebesar 23.937 TEUs.

Baca juga: Crane Rp 450 Miliar Tiba, Pelabuhan Kualatanjung Siap Dibuka

Direktur Utama Pelindo 1 Dani Rusli Utama dalam keterangan tertulisnya mengatakan, kenaikan throughput bukan hanya untuk bongkar muat peti kemas saja, juga bongkar muat curah cair dan general cargo.

Realisasi bongkar muat curah cair sampai Agustus 2020 mencapai 242.596 ton untuk komoditas CPO dan turunannya. Tumbuh 137 persen dari pencapaian 2019 sebesar 102.200 ton.

Realisasi bongkar muat general cargo sampai Agustus 2020 sebesar 46.801 ton, naik 176 persen dari pencapaian realisasi pada 2019 sebanyak 16.970 ton. Jika dilihat dari realisasi trafik bongkar muat, terjadi tren pertumbuhan yang positif.

"Artinya, Pelabuhan Kualatanjung beroperasi dengan baik dan respon pasar positif. Pelabuhan ini didukung hinterland Seimangkei dan kawasan ekonomi khusus sehingga industri mulai berkembang dan berdampak baik,” kata Dani, Kamis (24/9/2020). 

Dani menjelaskan bahwa intisari dari pembangunan suatu pelabuhan adalah ekosistem, sehingga semua pihak berupaya untuk mempercepat industri lain masuk ke wilayah dan kawasan industri Kualatanjung.

Pengoperasian perdana Kuala Tanjung Multipurpose Terminal, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan pengapalan ekspor sebanyak 180 box atau 205 TEUs, Jumat (28/12/2018)KOMPAS.com / Mei Leandha Pengoperasian perdana Kuala Tanjung Multipurpose Terminal, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan pengapalan ekspor sebanyak 180 box atau 205 TEUs, Jumat (28/12/2018)
Pelindo 1 optimistis pelabuhan yang memiliki fasilitas draft 16-17 meter Low Water Spring (LWS) sehingga bisa melayani kapal dengan bobot 50.000 Dead Weight Tonnage (DWT) ini akan menjadi masa depan Indonesia. 

Baca juga: Lihat Kemajuan Pelabuhan Kualatanjung, Djarot Puji Jokowi

Menurut Dani, pelabuhan ini punya fasilitas yang baik, growth sudah mulai bagus. Dukungan luar biasa, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian Perhubungan terus mendorong investasi sehingga mempercepat pertumbuhan hinterland pelabuhan.

"Kami persilakan para investor masuk dan membangun industrinya di sini, kami siap mendukung,” ucapnya.

PT Prima Multi Terminal bersama PT Pembangunan Perumahan dan PT Waskita Karya terus melakukan penjajakan kerja sama dengan berbagai pihak untuk pelayanan bongkar muat peti kemas, curah cair maupun general cargo.

Saat ini, pelayaran domestik yang rutin masuk adalah SPIL, Tempuran Emas (Temas Line) dan Meratus. Peti kemas internasional ada Forecastle Shipping and Logistics.

Untuk curah cair, terminal melayani bongkar muat CPO dan turunannya milik PT Industri Nabati Lestari dan PT Astra Argo Lestari serta melayani general cargo milik PT Waskita, PT Multimas Nabati Asahan dan PT Cemindo Gemilang.

KTMT dilengkapi dermaga 500 x 60 meter, trestle sepanjang 2,8 kilometer dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch.

Didukung sarana dan prasarana infrastruktur bongkar muat modern dan canggih antara lain 3 unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, 2 unit Mobile Harbour Crane (MHC), 22 tangki timbun yang mampu melayani hingga 1.000 ton per jam dengan 4 jaringan pipa yang dilengkapi dengan 8 pompa.

Seluruh operasional peti kemas dan curah cair di-support dengan sistem TI yang terintegrasi Terminal Operating System (TOS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau