Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat Kemajuan Pelabuhan Kualatanjung, Djarot Puji Jokowi

Kompas.com - 05/05/2018, 10:30 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Calon gubernur Sumatera Utara (Sumut) Djarot Saiful Hidayat memuji kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai meninjau sejumlah proyek strategis nasional.

Tiga proyek yang dikunjunginya adalah jalur ganda (double track) dan kereta api layang Medan-Kualanamu, Tol Kualanamu-Sei Rampah, dan Pelabuhan Internasional Kualatanjung di Kabupaten Batubara.

Baca juga : Djarot: Busway Sulit di Medan, Jalannya Sempit...

"Semuanya hampir selesai. Saya sangat bangga, inilah titik balik Sumut. Pak Jokowi itu banyak kerja, bukan banyak omong," kata Djarot, Jumat (4/5/2018).

"Ini proyek gabungan PT Pelindo I, PT PP (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Ide brilian, tanpa APBN," sambung dia.

Sementara proyek reklamasi, dermaga, container yard dan terminal peti kemas Pelabuhan Belawan fase dua, pun sudah membawa dampak tersendiri untuk Sumut mengejar ketertinggalan dari provinsi lain.

Hal senada juga disampaikan anggota DPR RI Trimedya Panjaitan. Menurutnya, pembangunan Pelabuhan Belawan sesuai rencana induk kepelabuhanan nasional yang tujuannya memperkuat wilayah Barat, khususnya kawasan Sumatera.

“Apa yang sudah dicanangkan Pak Jokowi dua tahun lalu, harus selesai. Supaya transportasi barang, lancar," ujar Trimedya. 

Direktur Utama PT Prima Peti Kemas Jansen Sitohang mengungkapkan, progres proyek sudah 65 persen dan ditargetkan rampung pada akhir 2018 serta bisa soft launching awal 2019.

Saat ini pihaknya sedang melakukan lelang alat berat yaitu Post Panama, yang mampu mengakomodir kapal-kapal besar 4.000 sampai 5.000 TEUs.

Selain itu, pelabuhan juga didesain sekitar minus 14 LWS (low water spring) sehingga kapal-kapal besar bisa masuk Belawan.

"Dengan penambahan kapasitas ini, kapal yang selama ini hanya bisa dari Singapura, sudah bisa langsung dari interasia seperti Dubai, India dan China. Kita akan punya terminal modern yang mengadaptasi teknologi pelabuhan-pelabuhan luar negeri," tutur Jansen.

Apalagi dwelling time (waktu tunggu) saat ini juga semakin singkat, dari empat hari menjadi tiga atau dua setengah hari.

"Ini sangat berperan dalam aktivitas kepelabuhanan," ucapnya.

Untuk Pelabuhan Kualatanjung, Budi Utomo menambahkan, sudah maju 93 persen dan akan selesai Juni 2018. Rencananya soft launching pada Juli 2018. Pelabuhan ini dilengkapi container yard yang mencapai 900.000 Teus per tahunnya.

"Di sini multi-purpose terminal sehingga bisa untuk CPO, cargo dan container, lengkap dengan sistem automatic operasional," kata Budi. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com