Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjanjian Pengusahaan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo Resmi Diteken

Kompas.com - 09/09/2020, 17:22 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan Penjaminan Pinjaman Proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo ditandatangani di Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Muhammad Wahid Sutopo dan Direktur Utama Konsorsium PT Jogjasolo Marga Makmur Adrian Priohutomo.

Proses penandatanganan disaksikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan menjadi bagian dari rencana jangka pendek yang akan dikerjakan hingga akhir Tahun 2020.

"Oleh karena itu, kami menyiapkan sejumlah strategi untuk percepatan," kata Basuki menjawab Kompas.com.

Strategi percepatan tersebut termasuk dalam hal konstruksi fisik yang akan dimulai pada Oktober 2020 yang dilakukan secara paralel bersamaan dengan pembebasan lahan.

Baca juga: Penlok Terbit, Kontrak Pengusahaan Tol Solo-Yogyakarta Diteken Kuartal IV-2020

Khusus pembebasan lahan, lanjut Basuki, akan ditambah sebuah tim khusus yang akan berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk penanganan dana talangannya.

Tim ini bekerja berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 2012 Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum, bertujuan menyediakan tanah bagi pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, negara, dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum Pihak yang Berhak.

"Jadi, pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo ini sangat ditunggu masyarakat. Jika ini selesai, Yogyakarta, Solo, dan Semarang akan saling terkoneksi, terutama ke kawasan-kawasan wisata di sekitarnya," papar Basuki.

Hal senada dikatakan Direktur Utama PT Jogjasolo Marga Makmur Adrian Priohutomo. Menurutnya, selain menambah tim khusus untuk mempercepat pembebasan tanah, konsorsium juga akan menerapkan strategi pendekatan persuasif.

"Kami menghindari konsinyasi. Untuk itu kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) yang wilayahnya dilintasi jalan tol ini. Pendekatan persuasif dilakukan supaya pemda-pemda ini mendukung," kata Adrian.

Baca juga: Basuki Tegaskan Tol Solo-Yogyakarta Tak Ganggu Situs Monjali

Sementara dari segi pendanaan, Adrian meyakini tidak ada kendala karena didukung oleh PT PII dan sejumlah perbankan Nasional.

Sebagaimana dikatakan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, bahwa saat ini likuiditas perbankan Nasional tengah berlebih.

"Kami menyambut baik dimulainya pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo. Hal ini berarti akan menumbuhkan sektor pembiayaan," ujar Wimboh.

Dengan demikian, seluruh unsur dan sektor akan bergerak mulai dari produksi material bangunan, jasa konstruksi, dan tenaga kerja yang membutuhkan pembiayaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com