Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Terakhir Masa Sanggah, Jasa Marga Tunggu Ketok Palu Pemenang Tender Tol Solo-Yogya-NYIA Kulonprogo

Kompas.com - 08/09/2020, 07:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsorsium PT Daya Mulya Turangga-Gama Group, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. tengah menunggu keputusan Pemerintah terkait Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo.

Selasa (8/9/2020) merupakan hari terakhir masa sanggah. Apabila hingga hari ini tidak ada sanggahan, maka konsorsium dinyatakan sebagai pemenang dalam tender jalan bebas hambatan tersebut.

Menurut Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur, konsorsium menerima penetapan hasil negosiasi pelelangan pengusahaan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo pada Selasa 1 September 2020 melalui surat bernomor 32/BPJT/L/SYNK/2020.

Baca juga: Lolos Pra-kualifikasi, Jasa Marga Optimistis Menang Tender MLFF

"Jadi, masih menunggu masa sanggah. Besok hari terakhir. Jika tidak ada sanggahan, kami pemenangnya," ujar Subakti kepada Kompas.com, Senin (7/9/2020) malam.

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga pembebasan lahannya dibiayai oleh pemerintah.

Dalam dokumen pelelangan disebutkan bahwa estimasi nilai investasi untuk membangun tol ini sekitar Rp 28,85 triliun.

"Sebesar Rp 18 triliun di antaranya merupakan kebutuhan dana untuk pembebasan tanah," imbuh Subakti.

Sementara tarif yang diusulkan konsorsium jika kelak jalan tol ini beroperasi pada 2024 mendatang adalah sebesar Rp 1.760 per kilometer.

Direktur Jenderal Bina Marha Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan jalan yang dirancang sepanjang 96,57 kilometer ini merupakan bagian dari rencana jaringan jalan tol di Pulau Jawa.

Nantinya, jaringan jalan tersebut akan memyambung ke Cilacap. Hedy menyebut, hal ini memberikan keuntungan ekonomi bagi wilayah Yogyakarta dan bagian selatan Jawa Tengah.

"Sehingga memberikan competitive advantages bagi ekonomi Yogyakarta dan bagian selatan Jawa Tengah," kata Hedy kepada Kompas.com, Sabtu (5/9/2020).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau