JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja PT Jasa Marga (Persero) Tbk cukup positif selama semester I-2010.
Investor Relations Department Head Jasa Marga Pramitha Wulanjani menuturkan, pandemi Covid-19 turut memengaruhi bisnis serta meningkatkan beban bunga seiring pengoperasian jalan tol baru.
Meski demikian, laba bersih perseroan pada semester I-2020 tercatat sebesar Rp 105,7 miliar.
"Perseroan berkomitmen untuk terus menjaga kinerja perusahaan agar tetap posiif di tengah pandemi Covid-19, salah satunya melakukan efisiensi di beban usaha maupun pengendalian capex, baik capex operasional maupun pengembangan usaha," ujar Pramitha saat Public Expose, Rabu (26/8/2020).
Pendapatan perusahaan juga meningkat pada tahun 20019 lalu sebesar 12,3 persen. Peningkatan ini terjadi karena beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru dan dilakukannya integrasi pada ruas Jakarta-Cikampek.
Namun secara tahunan, pendapatan Jasa Marga merosot 15,75 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Menurutnya, hal ini terjadi lantaran adanya penurunan volume lalu lintas akibat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), imbauan untuk tidak bepergian, dan peenrapan kebijakan work from home.
Baca juga: Jasa Marga Bakal Eksekusi Tiga Proyek Besar TCD Kuartal II-2021
Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto menuturkan, dampak dari pemberlakukan kebijakan selama pandemi cukup terasa pada Bulan Maret dan April.
Bahkan pada bulan Mei, pendapatan perusahaan anjlok hingga 50 persen. Meski demikian, setelah adanya pelonggaran PSBB, pendapatan perusahaan mengalami peningkatan pada bulan Juni 2020.
"Alhamdulilah, mulai Juni di saat relaksasi PSBB mulai terjadi, ekonomi mulai bergerak pendapatan kami membaik," kata Eka.
Realisasi pendapatan tol harian Jasa Marga mengalami kenaikan, dari yang sebelumnya turun sebesar 50 persen menjadi menurun hanya 20 persen pada akhir Juni.
"Jadi drop-nya dibanding kondisi normal 20 persen. Per hari ini, drop-nya relatif kurang lebih plus minus 10 persen. Jadi relatif sudah balik hampir balik menuju normal," kata dia.
Kondisi ini juga terjadi pad EBITDA perseroan yang pada tahun 20119 mengalmi peningkatan sebesar 14,3 persen seiring dengan pendapatan tol.
Tetapi pada semester I-2020, EBITDA perusahaan turun sebesar 23,1 persen jika dibandingkan dengan semester I-2019 yakni sebesar Rp 2,6 triliun.
Di tengah penurunan pendapatan tol dan beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru, Interest Bearing Debt to Equity Ratio Perseroan tetap terjaga dalam koridor yang dipersyaratkan oleh para Kreditur.
Baca juga: Jasa Marga Bakal Kembangkan Kawasan di Sekitar Jalan Tol yang Dibangun
“Selain itu, kemampuan Perseroan untuk membayar kewajiban bunga masih terjaga. Perusahaan juga tetap mampu menjaga cost of debt penambahan pinjaman untuk membiayai pembangunan jalan tol baru," kata dia.
Pertumbuhan juga terjadi pada segmen pendapatan usaha non tol dalam enam bulan pertama tahun ini sebesar 4,2 persen menjadi Rp 4333,3 miliar.
Sedangkan total aset perusahaan mencapai Rp 102,7 triliun atau mengalami kenaikan 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.