Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Mal Kembali Ramai Pengunjung, Ini Triknya...

Kompas.com - 31/08/2020, 14:39 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com Pandemi Covid-19 sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 24 juta orang di seluruh dunia dan berpengaruh besar terhadap ritel dibandingkan sektor properti lainnya. 

Pandemi Covid-19 juga menyebabkan para peritel atau penyewa (tenants) mengalami peningkatan beban keuangan yang di sisi lain hanya mendapatkan sedikit pembeli.

Head of Research Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan, para penyewa dan pemilik mal perlu bersama-sama mengembalikan kepercayaan konsumen untuk datang kembali ke mal. 

"Contohnya, dengan memastikan penerapan protokol kesehatan serta menjaga keamanan dan kenyamanan yang sangat baik bagi mereka (konsumen)," kata Anton dalam laporannya yang dikutip Kompas.com, Senin (31/8/2020).

Savills Indonesia merekomendasikan empat hal yang perlu dilakukan penyewa dan pemilik untuk menarik minat pengunjung datang ke mal:

1. Protokol kesehatan dan kebersihan sebagai standar mal

Ketika pengunjung menjadi lebih sadar akan kebersihan dan mulai mengadopsi gaya hidup sehat, pemilik juga perlu menerapkan protokol kesehatan di dalam mal sebagai standar dasar. 

Sebagai contoh, pengelola mal perlu membersihkan secara teratur area permukaan yang paling sering disentuh pengunjung, seperti gagang pintu, pegangan eskalator, tombol lift dan lain sebagainya. 

Pemilik juga perlu menyediakan tempat cuci tangan di beberapa sudut mal meski Pandemi Covid-19 nantinya telah dinyatakan berakhir.

2. Transformasi desain fisik mal

Ruang terbuka di mal.wsj.com Ruang terbuka di mal.

Dengan adanya anjuran untuk menjaga jarak fisik (physical distancing) selama Pandemi, mal-mal pada masa depan harus beradaptasi dengan praktik tersebut.

Misalnya, mengubah desain fisik mal dengan menyediakan ruang terbuka dan tempat duduk luar ruangan dengan sirkulasi udara yang baik. 

Baca juga: Pengamat: Pusat Perbelanjaan Tidak Akan Tergantikan

Selain itu, perlu penyesuaian dalam tata letak dan desain toko untuk meningkatkan pergerakan orang di sekitarnya.

Anton menjelaskan, mal pun harus mengadopsi teknologi otomatisasi dan tanpa sentuhan untuk meminimalkan penyebaran virus pada permukaan yang sering disentuh.

Penyewa juga dapat memperkecil ukuran toko fisik mereka dan fokus dalam berinvestasi pemanfaatan teknologi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau