Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Memanfaatkan Sinar UV-C, Ini Saran Para Ahli

Kompas.com - 27/08/2020, 10:53 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak penyakit yang disebabkan mikro-organisme di sekitar lingkungan, mulai dari influenza, tuberkulosis, hingga terbaru Covid-19 atau Corona.

Khusus penyakit Corona ini memicu adanya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam kehidupan pribadi maupun bermaasyarakat.

Oleh karena itu, diperlukan disinfeksi yang tepat untuk membantu pencegahan penyebaran virus Covid-19.

Salah satu yang kerap digunakan adalah Sinar Ultraviolet-C atau UV-C yang dipilih sebagai disinfeksi pencegahan penyebaran virus tersebut.

Berangkat dari hal itu, perusahaan lampu Signify mengembangkan teknologi UV-C yang dinilai efektif membunuh virus Corona.

“Signify peduli terhadap tingkat pemahaman masyarakat terkait kewaspadaan dan kehati-hatian saat memilih dan menggunakan produk UV-C,” kata Country Leader Signify Indonesia Rami Hajjar dalam siaran pers, Rabu (27/8/2020).

Baca juga: Signify Donasi 200 Troli Disinfeksi UV-C

Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Putra mengatakan, teknologi UV-C juga bermanfaat untuk mendukung pola hidup bersih dan sehat.

"Sinar UV-C ini berasal dari matahari yang disaring oleh lapisan ozon sehingga tidak sampau ke permukaan bumi," katanya.

Hermawan melanjutkan, teknologi ini sangat diperlukan terutama di area fasilitas publik seperti pusat perbelanjaan, hotel, kantor, sekolah, tempat ibadah, bandara, dan lain sebagainya. 

Selain mengetahui pemanfaatan UV-C dengan benar, masyarakat perlu mengetahui produk UV-C yang dipilih tersebut terjamin keselamatan dalam penggunaannya.

Kepala Laboratorium Rekayasa Fotonika Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Aulia Nasution memperingatkan agar penggunaan teknologi sinar UV-C tidak mengenai tubuh manusia secara langsung.

Menurutnya, sinar UV-C yang terpapar langsung bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan, iritasi kulis, tumor, katarak, hingga kanker.

Meski demikian, jika penggunaan teknologi UV-C dilakukan secara bijaksana takkan menimbulkan masalah kesehatan.

Permukaan maupun benda yang telah didisinfeksi dengan sinar UV-C dapat langsung digunakan setelah lampu sinar tersebut dimatikan atau tidak beroperasi.

Aulia memastikan, teknologi sinar UV-C bisa digunakan untuk disinfeksi udara dan permukaan ruangan seperti dinding, lantai, meja kerja, dan lainnya.

Sinar UV-C secara umum bisa digunakan untuk mendesinfeksi udara dan permukaan dalam ruangan seperti dinding, lantai, meja kerja, dan benda.

"Perlu diperhatikan, deaktivasi mikro-organisme yang efektif sangat dipengaruhi oleh dosis paparan yang tepat, dengan parameter dosis paparan (dosimetry) sebagai berikutDaya sumber cahaya," tutup Aulia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau