Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Kenapa Beli Properti Harus Saat Pandemi

Kompas.com - 27/08/2020, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Optimisme kebangkitan perekonomian nasional makin menyeruak menyusul catatan penjualan di sektor properti untuk segmen menengah yang menunjukkan angka positif. 

Selain itu, pelaku bisnis properti juga meyakini bahwa pandemi Covid-19 adalah saat yang tepat untuk membeli properti.

Mengapa bisa begitu? Ada banyak alasan yang dikemukakan oleh pelaku pasar properti. Satu di antaranya adalah banyak pemilik properti ingin melepas asetnya untuk kebutuhan bisnis atau personal.

Demikian pendapat yang mengemuka dalam webinar bertajuk “Pandemi Covid-19 Saat Tepat Investasi Properti,” yang digelar Urban Forum, Rabu (26/8/2020).

Fenomena lain adalah besarnya minat masyarakat terhadap produk properti yang ditawarkan secara virtual oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Baca juga: Ketahui, 3 Faktor Penting Sebelum Investasi Properti di Australia

Manager Non-Subsidized Mortgage and Consumer Lending Division Bank BTN Romeo Daniel Makenru Van Enst mengungkapkan, program promosi yang diluncurkan BTN pada masa pandemi mendapat respons positif dari masyarakat.

“Program dan promo BTN sangat efektif. Target kami bulan ini Rp 875 miliar untuk KPR, saat ini dengan sisa waktu yang ada sudah capai 70 persen. Tapi ada catatannya, harga rumah  di atas Rp 1 miliar masih perlu usaha ekstra," tutur Romeo.

Guna memfasilitasi konsumen dalam mencari hunian saat pandemi, BTN meningkatkan layanan digital mereka dan menggelar pameran properti virtual bertajuk Indonesia Property Expo 2020 pada 22 Agustus hingga akhir September 2020.

Romeo mengungkapkan, program KPR From Home merupakan terobosan yang dilakukan BTN pada masa pandemi ini. Program ini melibatkan 38 pengembang dengan ratusan proyek.

Senada dengan Romeo, GM Marketing & Sales Harvest City Piter Simponi mengatakan, saat pandemi ini merupakan momentum untuk membeli properti.

Dia optimistis pasar properti akan kembali bangkit. Hanya saja, diperlukan kolaborasi di semua sektor, dari pemasaran, promosi, hingga pembiayaan.

Menurut Piter, pelaku industri properti saat ini harus bisa berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi yang ada.

Harvest City sendiri telah melakukan berbagai upaya agar menjadi brand yang sesuai dengan kondisi baru.

“Dari sisi arsitektur, Harvest City sudah mengikuti saran dari WHO yang harus memastikan sirkulasi udara yang baik, kualitasnya terjaga, dan dilengkapi jaringan internet untuk memastikan work from home atau school from home berjalan lancar,” papar Piter.

Adapun pengamat properti dari Epic Property M Gali Ade Novran berpendapat, dampak Covid-19 hanya mengoreksi pejualan pasar properti pada Maret dan April.

Setelah itu, pemulihan terjadi sangat cepat. Ini menandakan bahwa industri properti akan bisa bangkit kembali.

“Sekarang pemilik properti lama sebetulnya cenderung ingin melepas asetnya untuk kebutuhan bisnis dan personal," tuntas Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau