JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA Agung Budi Waskito mengungkapkan, proyek perusahaan terus berjalan dan nenunjukkan kemajuan meski di tengah pandemi.
Salah satu proyek yang ditangani perusahaan adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Banten.
Pada proyek ini, perseroan hadir dengan portofolio investasi yaitu Tol Serang-Panimbang.
Jalan bebas hambatan yang membentang sepanjang 83,67 kilometer tersebut terbagi menjadi dua sesi pengerjaan.
Seksi 1 menghubungkan Serang-Rangkas Bitung sepanjang 26,5 kilometer. Sementara Seksi 2 sepanjang 24,1 kilometer dibangun untuk menghubungkan Rangkas Bitung-Cileles.
Baca juga: Semester I-2020, WIKA Raup Laba Bersih Rp 324,75 Miliar
"Pembangunan Seksi I kini mencapai 73,4 persen dan kami targetkan selesai pada Semester I-2021," ucap Agung dalam Public Expose, Selasa (25/8/2020).
Proyek infrastruktur lainnya adalah Tol Serpong-Balaraja yang dirancang untuk mempersingkat waktu tempuh dari Serpong menuju Jakarta maupun Merak.
Pada proyek ini, perusahaan dipercaya untuk membangun jalan sepanjang 5,15 kilometer yang menghubungkan Pusat Intermoda BSD City dan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
Agung menambahkan, hingga saat ini konstruksi tol telah mencapai 16,56 persen dan sedang dalam tahap pengerjaan saluran Frontage Road, struktur foondasi Main Road, dan struktur Simpang Susun Central Business District (CBD) BSD Raya.
"Kami menargetkan proyek ini selesai pada akhir tahun 2021," ucap dia.
Konstruksi jalan bebas hambatan lain yang sedang dikerjakan adalah Tol Pekanbaru-Padang Seksi Bangkinang-Pangkalan.
Jalan tol sepanjang 54,2 kilometer tersebut akan mejadi jalur transportasi utama yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau.
Pada proyek ini, perusahaan tengah mengerjakan konstruksi Tahap I sepanjang 24 kilometer dengan progres mencapai 6,17 persen.
Agung memastikan, proyek ini rampung pada Semester II-2022.
Perusahaan juga hadir dalam konstruksi proyek Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Pembangunannya melibatkan entitas anak perusahaan yakni WIKA Beton untuk menyuplai beton readymix dan beton precast.
Sementara anak perusahaan lainnya yaitu WIKA Gedung berkontribusi dalam lingkup pekerjaan struktur.
Kemudian WIKA Rekayasa Konstruksi pada bagian MEP dan WIKA IKON untuk pekerjaan struktur baja spaceframe.
Secara keseluruhan, konstruksi proyek ini telah mencapai 51 persen dan saat ini tengah dalam proses penyelsaian pekerjaan finishing dan MEP.
Baca juga: WIKA Bagikan Dividen Rp 457 Miliar
Pembangunan bandara ditargetkan selesai pada tahun 2021. Bandara ini didesain dengan luas tiga kalli lipat dari sebelumnya yakni 166.005 meter persegi.
Bukan hanya Bandara Sultan Hasanuddin, Agung juga menegaskan proyek lain yang ditangani perusahaan berjalan baik.
Sebut saja proyek pembangunan Kabel Laut 150 kV di Sumatera-Bangka yang merupakan konsorsium WIKA bersama dengan Furukama Electric Co.Ltd.
PLN mempercayakan konsorsium ini untuk melaksanakan konstruksi pemasangan kabel bertegangan 150kV sepanjang 36 kilometer di kedalaman lau 45 meter.
Menurut Agung, terpasangnya kabel ini akan menghadirkan energi yang efisien bagi Bangka, sekaligus mengurangi ketergantungan energi minyak atau diesel yang dialihkan menjadi energi batu bara.
Proyek Kabel Laut 150 kV ditargretkan rampung pada tahun 20221. Hingga saat ini, pemasangan kabel bertegangan tersebut sudah mencapai progres 8,5 persen.
Perseroan juga menggarap konstruksi Proyek Pelabuhan Patimban yang progresnya kini mencapai 80 persen.
WIKA bersama dengan PT PP (Persero) Tbk., Penta Ocean, TOA, dan Rinkai yang tergabung dalam konsorsium dipercapa menggarap proyek tersebut oleh Kementerian Perhubungan.
Baca juga: Hadapi New Normal, WIKA Terapkan Digitalisasi Teknologi Konstruksi
Agung menambahkan, selain dipercaya dalam pengerjaan Proyek Pelabuhan Patimban, perusahaan juga membentuk joint operation bersama PT PP (Persero) Tbk guna menggarap paket pekerjaan paket 3 yaitu jembatan yang berfungsi sebagai penghubung antara akses darat (Paket 4) menuju lahan reklamasi (Paket 1 dan 2).
Progres konstruksinya hingga awal Agustus 2020 telah mencapai 13 persen dan ditargetkan selesai pada Oktober 2021.
Agung mengatakan, perusahaan saat ini tengah menguatkan sinergi bisnis dengan membangun Pabrik Fabrikasi Baja Majalengka yang dimiliki oleh WIKA Industri & Konstruksi (WIKA IKON).
Pembangunan pabrik ini ditargetkan rampung pada kuartal III-2020 dengan luas 30 hektar dan berkapasitas 75.000 ton per tahun.
Agung mengatakan, pabrik yang dibangun tersebut memiliki empat jalur produksi yang dilengkapi dengan mesin robotic dan semi otomatis.
Menurutnya, beroperasinya pabrik ini dapat menambah kapasitas produksi pabrik baja menjadi 100.000 ton per tahun.
"Sekaligus menempatkan WIKA IKON sebagai salah satu perusahaan yang memiliki pabrik fabrikasi baja terlengkap di Indonesia," tuntas Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.