Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I-2020, WIKA Raup Laba Bersih Rp 324,75 Miliar

Kompas.com - 19/08/2020, 11:27 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA membukukan laba bersih sebesar Rp 324,75 miliar selama Semester I-2020.

Catatan tersebut didukung oleh penjualan perseroan senilai Rp 7,13 triliun yang mayoritas berasal dari proyek infrastruktur dan gedung.

Kontribusi lainnya berasal dari sektor industri, energi dan industrial plant, serta realti dan properti.

Kinerja positif tersebut sejalan dengan kondisi keuangan perusahaan yang berada pada kondisi sehat.

Hal ini ditunjukan dengan rasio gross gearing dan net gearing perusahaan masing-masing sebesar 1,26 kali dan 0,82 kali dari covenant sebesar 2,50 kali.

Hal ini juga yang membuat lembaga rating International Fitch mempertegas Long Term Foreign-Currency Issuer Default Rating (IDR) atau risiko gagal bayar WIKA masih bertahan pada rating BB. Sedangkan, pada National Long Term Rating masih di posisi AA- (idn).

Baca juga: WIKA Bagikan Dividen Rp 457 Miliar

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, catatan ini menjadi bukti jika Perseroan masih bisa menorehkan kinerja positif di tengah Pandemi Covid-19.

"Pada kuartal II, tantangan pada sektor konstruksi memang cukup berat. Sejumlah proyek terhenti atau mengalami perlambatan akibat keterbatasan akses material maupun penambahan pekerja yang akan masuk ke area proyek," ungkap Agung dalam siaran pers, Rabu (19/8/2020).

Agung berpendapat, hasil positif pada laporan keuangan perusahaan pada Semester I menjadi catatan yang cukup impresif. 

Oleh karena itu, kata Agung, Semester II menjadi momentum bagi WIKA untuk memulihkan ritme pekerjaan. 

Terutama proyek infrastruktur dengan penyerapan tenaga kerja masif menjadi salah satu andalan Pemerintah untuk memulihkan roda perekonomian dan dapat dimanfaatkan secara optimal.

"Kami memetakan lagi proyek-proyek yang memiliki skema pembayaran yang lebih cepat sehingga likuiditas keuangan tetap sehat. Untuk itu, kami lebih fokus kepada proyek yang berasal dari Pemerintah dan BUMN," tutur Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com