Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wika Resmi Kerjakan Megaproyek Rp 3,9 Triliun di Senegal

Kompas.com - 03/12/2019, 17:01 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika secara resmi mengerjakan megaproyek multifungsi Goree Tower di Senegal, Afrika Barat, menyusul penandatanganan kontrak tahap 1 senilai 50 juta euro atau Rp 781 miliar dari total 250 juta euro (Rp 3,9 triliun). 

Penandatanganan dilakukan Direktur Operasi L’Agence De Gestion Du Patrimoine Bati De L’Etat (AGPBE) Yaya Abdoul Kane dan Direktur Operasi III Wika yang membawahkan Divisi Luar Negeri Destiawan Soewardjono yang disaksikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Bappenas Senegal Dr Cheikh Kante, Senin (2/12/2019).

Goree Tower merupakan tindak lanjut kesepakatan bisnis antara Pemerintah Senegal dengan Wika dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank pada acara Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) di Bali, Agustus 2019.

Wika bertindak selaku kontrak utama dengan pekerjaan full design and build dengan masa pelaksanaan 24 bulan.

Baca juga: Wika Juara Satu Kompetisi Infrastruktur Internasional di Singapura

Skup pekerjaan mencakup pembangunan hotel bintang 5 dengan 33 lantai, sky dining, gedung perkantoran, convention center, dan residential apartment.

“Kerja sama ini merupakan salah satu milestone kiprah BUMN Karya Indonesia di Afrika Barat. Wika memang mampu mengerjakan proyek mulai dari social housing di Afrika sampai proyek besar dan prestisius seperti Goree Tower ini," tutur Destiawan.

Bagi Wika, pasar luar negeri adalah potensi besar yang harus dimasuki, salah satunya adalah negara-negara berkembang dengan kebutuhan infrastruktur tinggi.

Untuk pelaksanaan proyek, Wika mendapat fasilitas pembiayaan National Interest Account (NIA) dengan skema Buyer’s Credit melalui LPEI.

Penyaluran fasilitas ini sejalan dengan strategi Pemerintah untuk memperluas ekspor Indonesia ke negara non-tradisional, termasuk Afrika.

Buyer’s credit sendiri merupakan fasilitas yang hanya dapat disediakan oleh LPEI dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor Indonesia dari sisi pembeli atau demand side. Skema ini merupakan bentuk nyata dari peran LPEI sebagai fill the market gap.

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan, proyek Goree Tower Senegal menambah keyakinan internasional bahwa perusahaan Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing di pasar global.

Sinthya menambahkan, kinerja ekspor perusahaan nasional sangat penting bagi peningkatan nilai neraca perdagangan. Untuk itu, diperlukan upaya dalam meningkatkan nilai ekspor, baik dari sisi volume maupun pasar tujuan ekspor.

"Peran Pemerintah melalui LPEI untuk menyediakan pembiayaan khusus dapat menstimulasi perusahaan Indonesia melakukan perdagangan (ekspor) ke negara-negara non-tradisional," imbuh Sinthya.

Sebagai salah satu fiscal tools Pemerintah, LPEI sesuai dengan mandatnya akan terus melakukan unlocking potential market agar pelaku ekspor Indonesia dapat melakukan penetrasi pasar ke negara-negara non-tradisional dan meningkatkan kapabilitas eksportir untuk berkompetisi di pasar global.

Target 2020

Untuk diketahui, Kementerian Luar Negeri RI yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memimpin delegasi Indonesia yang meliputi para pemangku kepentingan, antara lain  LPEI dan BUMN yaitu Wika, PT Timah, dan PT Dirgantara Indonesia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau