JAKARTA, KOMPAS.com - Alibaba Group Holding Limited mencatatkan lonjakan pendapatan 34 persen menjadi Rp 319 triliun secara tahunan hingga Juni 2020.
Chairman dan Chief Executive Officer of Alibaba Group Daniel Zhang mengatakan, perusahaan berada pada posisi yang baik untuk dapat mewujudkan perkembangan dari transformasi digital yang tengah terjadi.
"Transformasi ini kian dipercepat dengan adanya pandemi Covid-19, baik dari segi konsumsi maupun dari segi operasi bisnis,” ujar Daniel dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (24/8/2020).
Tak hanya pendapatan, konsumen aktif pun terus meningkat menjadi 742 juta orang hanya untuk kawasan China per Maret 2020. Angka ini bertambah 16 juta dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga: CEO SoftBank Mundur dari Jajaran Direksi Alibaba
Peningkatan juga terjadi pada jumlah konsumen aktif market place Mobile MAU sebesar 28 juta menjadi 874 juta orang.
Ada pun penghasilan dari operasional tercatat senilai Rp 72 triliun atau tumbuh 42 persen secara tahunan.
Sementara EBITDA yang disesuaikan, meningkat sebesar 30 persen menjadi Rp 105,9 triliun, dan EBITA yang disesuaikan, naik 31 persen menjadi Rp 94,1 triliun.
Daniel menuturkan, perusahaan memobilisasi seluruh infrastruktur digital untuk mendukung pemulihan bisnis yang meliputi berbagai sektor, seraya memperluas dan mendiversifikasi basis konsumen, dengan memanfaatkan perubahan preferensi pasca Covid-19.
"Meskipun kita berada di masa yang tidak biasa, kami tetap fokus pada tujuan jangka panjang, perwujudan misi, dan menciptakan nilai bagi konsumen dan pelanggan bisnis," imbuh Daniel.
Chief Financial Officer of Alibaba Group Maggie Wu menambahkan, bisnis perdagangan inti domestik Perusahaan telah sepenuhnya seperti masa sebelum pandemi Covid-19.
Baca juga: Alibaba Siap Rekrut 5.000 Karyawan Secara Global untuk Bisnis Cloud
"Sementara pendapatan komputasi awan tumbuh sebesar 59 persen secara tahunan," kata Maggie.
Pertumbuhan laba dan arus kas yang kuat juga memungkinkan Perusahaan untuk terus memperkuat bisnis inti dan berinvestasi untuk pertumbuhan jangka panjang.
Tercatat laba terdilusi per ADS sebesar 2,46 dollar AS dan dan laba non-GAAP yang dicairkan per ADS adalah 2,10 dollar AS, atau meningkat 18 persen.
Laba yang dicairkan per saham sebesar 0,31 dollar AS dan laba yang dicairkan per saham non-GAAP sebesar 0,26 dollar AS atau tumbuh 18 persen.
Adapun kas bersih dari kegiatan operasional sejumlah Rp 103,9 triliun dan non-GAAP arus kas bebas Rp 75,8 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.