JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah mengembangkan food estate di lahan eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG), Kalimantan Tengah (Kalteng).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kunci program pengembangan food estate adalah penyediaan air untuk irigasi di area sawah, terutama di lahan seluas 165.000 hektar.
Untuk itu, Kementerian PUPR akan fokus pada lahan yang sudah memiliki jaringan irigasi.
"Kita lihat jaringan irigasinya sudah intensif di masing-masing blok sawah," ucap Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (8/7/2020).
Dia menyebut, masih ada jaringan irigasi yang tidak terpelihara dan akan diperbaiki, serta dibersihkan atau land clearing tanpa perlu dilakukan cetak sawah kembali.
"Dan tidak akan menyentuh lahan gambut dan hutan," lanjut Basuki.
Baca juga: Tahun Ini, Desain Rehabilitasi Food Estate Ditargetkan Tuntas
Dengan merevitalisasi area sawah yang sudah ada, maka biaya yang dibutuhkan disebut semakin murah dibandingkan dengan mencetak sawah baru.
Menurutnya, pembukaan sawah baru rata-rata menghabiskan biaya hingga Rp 30 juta untuk lahan seluas 1 hektar.
Namun jika merehabilitasi sawah, maka biaya yang dibutuhkan untuk satu hektar lahan hanya sekitar Rp 8 juta-Rp 9 juta.
Sedangkan untuk peningkatan irigasi, kebutuhan anggaran diperkirakan sebesar Rp 2.9 triliun untuk tahun 2021 dan 2022.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.