Dengan beroganisasi, arsitek dan desainer bisa menjalin kerja sama dengan rekan seprofesi bahkan menciptakan peluang-peluang baru.
Untuk arsitek, mereka bisa bergabung dengan Ikatan Arsitek Indonesia serta Himpunan Desainer Interior bagi desainer.
"Arsitek dan desainer bisa saling berbagi dalam event-event online, mengikuti perkembangan desain terkini, berkompetisi dalam sayembara, saling mendukung, dan tentu saja tidak menutup peluang untuk berkolaborasi," tutur dia.
Arsitektur dan desain adalah sebuah teknik pemecahan masalah atau problem solving.
Oleh karenanya, apabila bisnis bila bisnis arsitektur dan desain tersendat, tidak ada salahnya arsitek dan desainer juga menjajaki bisnis lain untuk mendukung kondisi finansialnya.
"Temukan masalah yang ada dalam kondisi saat ini dan rancang solusi yang bisa dijual secara online," tutur Evan.
Baca juga: Lima Arsitek Asia Ciptakan Desain Rumah untuk Situasi Pandemi
Dengan demikian, dibanding menunggu proyek datang, arsitek dan desainer bisa membuat proyek atau bisnis sendiri.
Bisnis ini bisa dirintis dengan skala kecil sembari memperhatikan perkembangannya.
Evan berpesan, arsitek dan desainer tidak perlu gengsi untuk merambah ke bisnis lain.
"Ada banyak sekali kisah pebisnis yang sukses lantaran latar belakang keilmuan arsitektur dan desain yang membekali mereka dengan problem solving mindset, higher order thinking, dan atensi terhadap detail," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.