Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu SK Gubernur, Gedung Sarinah Masuk Daftar Diduga Cagar Budaya

Kompas.com - 09/05/2020, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarinah (Persero) secara resmi akan merenovasi Gedung Sarinah pada Juni atau usai Lebaran 2020.

Menurut Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, pekerjaan renovasi gedung diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 700 miliar.

"Sarinah akan mengusung konsep baru dengan mengadopsi tema kekinian, tetapi tetap mengedepankan budaya Indonesia," kata Gusti menjawab Kompas.com, Jumat (8/5/2020).

Sarinah baru ini, Gusti melanjutkan, dirancang sebagai smart and green building (gedung pintar dan hijau).

Baca juga: Wajah Baru Sarinah, Tongkrongan Milenial Dilengkapi Game Tradisional Serba Digital

Dilengkapi dengan tempat area berkumpul alias tongkrongan generasi milenial untuk belajar atau mengerjakan sesuatu melalui penyediaan co-working space.

Tak sebatas itu, Sarinah juga mengadopsi fasilitas lainnya yang dibutuhkan generasi milenial dalam mengeksplorasi permainan tradisional Indonesia yang dikemas dengan konsep digital.

Sejatinya, ada banyak hal menarik dari gedung yang mencakup pusat perbelanjaan dan perkantoran yang berlokasi di Jl MH THamrin, Jakarta Pusat, ini.

Selain sebagai saksi perkembangan gaya hidup kalangan muda Jakarta pada zamannya, meminjam istilah Gusti sebagai tempat nongkrong generasi baby boomers, juga sejarah panjangnya.

Gedung komersial ini mulai dibangun pada tahun 1962 dan diresmikan empat tahun kemudian oleh Presiden pertama RI, Soekarno.

Sarinah merupakan pusat perbelanjaan sekaligus pencakar langit pertama di Indonesia yang strukturnya dirancang 15 lantai setinggi 74 meter.

Baca juga: Penyewa Pusat Perbelanjaan Sarinah Mulai Diseleksi

Peritel perdananya adalah Sarinah Department Store yang beroperasi pada 15 Agustus 1966.

Penamaan gedung ini diambil dari nama pengasuh Soekarno pada masa kecil. Saat itu, Soekarno menggagas pembangunan properti komersial ini, menyusul lawatannya ke sejumlah negara yang sudah lebih dulu memiliki pusat belanja modern.

Gagasan Soekarno kemudian direalisasikan, sekaligus sebagai tonggak berdirinya PT Sarinah (Persero) tepat pada 17 Agustus 1962.

Gedung Sarinah yang saat ini berdiri sejatinya dibangun dengan biaya pampasan perang Pemerintah Jepang.

Menurut Pengurus Badan Pelestarian Arsitektur IAI Nasional Aditya W Fitrianto, dengan perjalanan panjang yang sudah mencapai lebih dari setengah abad atau 54 tahun itu, semestinya sebelum direnovasi, harus ada proses konsultasi terlebih dahulu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau