JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah situasi krisis Covid-19, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir melakukan perombakan jajaran direksi BUMN pada Rabu (06/05/2020).
Jajaran direksi yang digantikan termasuk di Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas).
Tiga dari lima direksi yang dicopot tersebut adalah Bambang Tri Wibowo sebagai Direktur Utama, Eko Yuliantoro sebagai Direktur Keuangan dan SDM, dan Galih Prahananto sebagai Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis.
Dua hari setelahnya, para karyawan mengirimkan karangan bunga ke kantor Kementerian BUMN untuk menyuarakan kondisi yang terjadi di Perum Perumnas.
Terdapat belasan karangan bunga yang tersemat pesan eksplisit, beberapa di antaranya bertuliskan dukungan dan ucapan terima kasih kepada Erick Tohir yang dianggap telah melakukan "bersih-bersih direksi perumnas".
Baca juga: Perumnas Segera Bangun Apartemen Rp 300 Jutaan di Bandung
Para karyawan merasa kurang lega atas pergantian tiga dari lima direksi Perumnas. Mereka menilai, dua direksi lain yang masih bertahan harus ikut dicopot karena tidak kompeten.
Ketua umum Serikat Karyawan Perumnas Basuki Setyono menyampaikan hal tersebut saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/5/2020).
Basuki memaparkan, keresahan paling mendasar yang terjadi di Perumnas adalah kondisi kinerja perusahaan kurang baik.
Selain itu, banyak posisi dan jabatan strategis yang diisi oleh tenaga kerja pro-hired dari kalangan khusus tanpa proses seleksi.
"Meskipun telah diisi oleh tenaga-tenaga kerja yang pro-hired, tetapi faktanya kinerja perusahaan tidak kunjung membaik," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.