JAKARTA, KOMPAS.com - Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun fasilitas ruang observasi dan isolasi untuk melengkapi rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Lamongan, Jawa Tmur.
Penambahan fasilitas tersebut dilakukan berdasarkan permintaan Bupati Lamongan yang disetujui oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Lamongan diketahui merupakan salah satu kota/kabupaten di Jawa Timur dengan angka penularan Covid-19 tertinggi.
Saat ini, Kabupaten Lamongan belum memiliki rumah sakit standar untuk penanganan Covid-19.
Baca juga: Mundur dari Jadwal, Tower 6 RS Covid-19 Wisma Atlet Dibuka 15 Mei
Pasien positif Covid-19 ditangani di rumah sakit yang telah ditunjuk yakni Rumah Sakit Dr. Soegiri Lamongan dan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
Beberapa fasilitas juga dialihfungsikan untuk menangani Covid-19 yaitu Puskesmas Karangkembang, Puskesmas Deket, dan Rusunawa.
Lahan untuk pembangunan fasilitas ruang observasi dan isolasi disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan seluas 6.070 meter persegi.
Fasilitas isolasi dan observasi ini berlokasi di Jalan Kusuma Bangsa, Beringin, Tumenggungan, dan berjarak 132 meter dari Rumah Sakit Dr. Soegiri Lamongan.
Dirancang dengan daya tampung untuk 82 pasien dan ruang perawatan yang terpisah bagi setiap pasien yakni, 75 tempat tidur observasi dan 7 tempat tidur isolasi.
Pembangunan fasilitas ruang observasi dan isolasi direncanakan dibuat per blok, yaitu bangunan screening, bangunan karantina 1, bangunan karantina 2, bangunan isolasi, bangunan satelit, dan powerhouse.
Baca juga: UPDATE: Konstruksi RS Akademi UGM Capai 30 Persen
Rinciannya, bangunan screening terdiri dari ruang petugas adminitrasi dan farmasi, laboratorium, dan x-ray.
Kemudian, bangunan karantina 1 terdiri dari 25 tempat tidur observasi, ruang tindakan, ruang dokter, dan mobile x-ray.
Bangunan Karantina 2 terdiri dari 50 tempat tidur observasi, ruang tindakan, dan ruang dokter.
Lalu, bangunan isolasi terdiri dari 7 tempat tidur, ruang dokter, dan perawat dan bngunan satelit terdiri dari ruang sterilisasi, gizi, laundry, alat medis kotor dan farmasi.
Kementerian PUPR juga membangun powerhouse untuk ruang pompa dan ground water tank, ruang jenazah, tempat sampah, penataan landscape, parkir umum dan dokter, serta pagar keliling.
Konstruksi pembangunan fasilitas ruang observasi dan isolasi tersebut dimulai Jumat (1/5/2020) dan ditargetkan selesai pada awal Juni 2020.
Saat ini, progres pembangunan fasilitas ruang observasi dan isolasi tersebut mencapai 7,7 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.